Bisnis.com, JAKARTA - PT BNI Life tahun ini akan melakukan optimilasasi sinergi bancassurance untuk meningkatkan layanan kepada nasabah. Strategi bisnis bancassurance untuk optimalisasi, BNI Life akan meningkatkan jumlah dan kapasitas bancassurance.
“Kami akan mengembangkan partner bisnis bancassurance selain BNI. Kedepan bisa dengan beberapa partner seperti bank BUMN lain, bank daerah, dan bank swasta menengah,” kata Wakil Direktur Utama BNI Life, Geger N. Maulana, saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (26/2/2016).
Hal tersebut dilakukan sebagai strategi untuk menumbuhkan premi pada 2017. Pasalnya pihaknya menargetkan pertumbuhan premi 2017 mencapai 50%.
Selain itu, dia menjelaskan alokasi BNI Life masih didominasi oleh produk unit-linked. Pasalnya unit-linked dapat memberikan alternatif pilihan untuk berinvestasi dalam kondisi tren penurunan suku bunga perbankan di pasar uang.“Memang masyarakat ini masih memilih produk asuransi yang ada bagian investasinya dibandingkan dengan proteksi seperti kesehatan, kematian, kecelakaan, dan perlindungan warisan”.
Dia mengatakan BNI Life telah mengkomposisikan rencana bisnis untuk unit-linked sebesar 55%-65%, sedangkan sisanya produk tradisional. Dana kelola unit-linked BNI Life telah mencapai Rp4,3 triliun di 2016, atau naik 30%, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sekitar Rp3,3 triliun.
Adapun, dana kelola yang ditargetkan oleh perseroan mencapai Rp18 triliun. Dia mengatakan total dana kelola tersebut dari portofolio produk unit-linked sekitar Rp7 triliun- Rp8 triliun, tradisional senilai Rp4 trliun-Rp 5 triliun, dan sisanya dari modal mandiri Rp5 triliun.
Selain itu, dia menargetkan dapat melakukan return investasi di atas benchmarking, secara umum untuk investasi saham sebesar 3%-5% di atas indeks IHSG dan untuk investasi bondsebesar Rp1%-2% di atas IBPA.
“Sebagian besar instrumen investasi di tempatkan pada pada bond dan mutual fund bisa saham, campuran, atau money market,” katanya.
Dia mengakui untuk imbal hasil investasi pasar, saat ini sedang turun, khususnya saham. Meski begitu, pihaknya optimistis posisi BNI Life secara keseluruhan hasil investasi masih sesuai target.
Guna mencapai target tersebut, Geger mengatakan strategi yang harus diterapkan dan tetap dijaga untuk menjaga imbal hasil, dari produk tradisional harus disesuaikan dengan asset liability, sedangkan untuk unit-linked harus disesuaikan dengan risk customer, dan alokasi modal harus sesuai dengan rencana bisnis yang sudah disepakati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel