Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Cakupan Semesta, BPJS Kesehatan Andalkan Mahasiswa

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mengandalkan mahasiswa sebagai agen perubahan guna mengubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya penjaminan kesehatan.
Ilustrasi-BPJS Kesehatan/Jibiphoto
Ilustrasi-BPJS Kesehatan/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan  Sosial Kesehatan  mengandalkan mahasiswa sebagai agen perubahan guna mengubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya penjaminan kesehatan.

“Selama ini mayoritas masyarakat masih berpikir mendaftar JKN-KIS hanya ketika sakit. Makanya mahasiswa sebagai change agent dapat mengubah pola pikir untuk suka rela mau mendaftar selagi masih sehat,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Kamis (9/3/2017).

Guna mengoptimalkan komunikasi, informasi, dan edukasi  BPJS Kesehatan menggandeng Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Melalui kerja sama tersebut, pihaknya mengharapkan dapat memperluas perserta program JKN-KIS.

“Perguruan tinggi yang menjalankan Tri Dharma Pendidikan  dapat berperan sebagai katalisator dalam mencapai tujuan pemerintah,”katanya.

Tahun lalu, BPJS Kesehatan sudah bekerja sama dengan 42 perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. BPJS Kesehatan menghimbau supaya seluruh mahasiswa ikut mendaftar dalam program jaminan tersebut.

Dia mengatakan mahasiswa nantinya dapat melakukan kolekting iuran yang akan dikoordinir oleh pihak universitas secara langsung. Pasalnya, proses tersebut dianggap lebih mudah dan lebih cepat.

Hingga Maret 2017, total peserta JKN-KIS telah mencapai 174 juta jiwa yang terdiri dari 92,1juta dari perserta PBI APBN, 16,3 juta dari PBI APBD, 13,3juta dari peserta PNS, lalu 1,5 juta dari TNI, 1,2 juta dari, 1,4 juta dari peserta BUMN/BUMD, serta 23,5 juta dari Pekerja Penerima Upah pekerja mandiri, serta 5 juta peserta bukan pekerja.

Dia mengatakan selama satu bulan terakhir ini, sudah terdapat dua kongres mahasiswa, salah satu contohnya ikatan mahasiswa kedokteran langsung bertemu dan berkomunikasi dengan masyarakat.

“Kami menantang mereka untuk  membuat program yang konkrit tentang kesadaran jaminan kesehatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper