Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Perbaikan Outlook Rating dari R&I Cerminkan Kekuatan Ekonomi Indonesia

Setelah Rating and Investment Information, Inc. (R&I) merevisi proyeksi peringkat utang Indonesia dari stable menjadi positive, Bank Indonesia semakin yakin dengan ketahanan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo melambaikan tangan sebelum menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/11)./Antara-Wahyu Putro A
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo melambaikan tangan sebelum menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/11)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah Rating and Investment Information, Inc. (R&I) merevisi proyeksi peringkat utang Indonesia dari stable menjadi positive, Bank Indonesia semakin yakin dengan ketahanan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pencapaian positif ini merupakan hasil dari sinergi kebijakan yang harmonis antara Bank Indonesia dan Pemerintah yang telah mampu menjaga stabilitas makro ekonomi dengan tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

"Bank Indonesia akan terus melakukan penguatan koordinasi bersama Pemerintah untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendorong percepatan reformasi struktural guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," ungkapnya dalam publikasi BI, Rabu (5/4/2017).

R&I sebelumnya mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB-/stable outlook pada tanggal 4 April 2016. Pada Rabu, 5 April 2017, lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (Investment Grade).

Dalam siaran pers, R&I menyatakan terdapat dua faktor yang mendukung perbaikan outlook Sovereign Credit Rating Indonesia.

Pertama, pengelolaan kebijakan moneter dan fiskal yang berfokus kepada stabilitas makroekonomi telah berdampak pada perbaikan posisi eksternal, yaitu menurunnya defisit transaksi berjalan, meningkatnya cadangan devisa, dan relatif terjaganya pertumbuhan utang luar negeri swasta, serta terpeliharanya postur fiskal yang ditunjukkan oleh defisit fiskal yang terkendali dan utang Pemerintah yang rendah.

Kedua, komitmen Pemerintah yang kuat dalam mengimplementasikan reformasi struktural sebagaimana tercermin dari perkembangan deregulasi kebijakan yang dilakukan dalam rangka perbaikan iklim investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper