Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha mengaku tidak terkejut dengan kecilnya investasi Arab Saudi. Pasalnya, investasi asal Arab Saudi umumnya lebih pada investasi tidak langsung alias masuk melalui instrumen keuangan atau saham dan lainnya.
Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan karakter investasi negeri kaya minyak tersebut umumnya melalui portofolio keuangan. Investor asal Arab Saudi umumnya bukan merupakan operator seperti misalnya investor asal Jepang.
"Kalau Jepang banyak operator, artinya mereka menjalankan usaha, ada bisnis pembangkit listrik lalu masuk ke Indonesia. Arab Saudi lebih ke portofolio keuangan," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (17/4/2017).
Perbedaan karakter investasi tersebut, jelas Hariyadi, membuat angka investasi kedua negara berbeda. Menurutnya, perlu juga untuk dicermati jenis investasi Arab Saudi di China karena bisa jadi berupa penyertaan modal juga.
Seperti diketahui Presiden Joko Widodo sebelumnya menuturkan Indonesia perlu instrospeksi dan pembenahan dalam memberikan kemudahan bisnis untuk meningkatkan investasi dari negara lain termasuk Arab Saudi.
Hal itu berkaca dari investasi Arab Saudi di China yang lebih besar dari pada di Indonesia. Saat Raja Salman mengunjungi Indonesia, Arab Saudi sepakat menanamkan modalnya di Indonesia sebesar Rp89 triliun. Jumlah itu dinilai kurang bila dibanding investasi Arab Saudi di China yang hampir mencapai Rp870 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel