Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Banten Targetkan Naik Kelas Tahun Depan

PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. menargetkan bisa menjadi bank umum kegiatan usaha II pada tahun depan. Dengan naik kelas, perseroan berencana mengembangkan e-channel seperti internet banking sampai mobile banking.
Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian
Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, SERANG - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. menargetkan bisa menjadi bank umum kegiatan usaha II pada tahun depan. Dengan naik kelas, perseroan berencana mengembangkan e-channel seperti internet banking sampai mobile banking.

Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan, saat ini perseroan masih berada pada kelompok bank umum  kegiatan usaha atau BUKU I yang memiliki modal di bawah Rp1 triliun. Harapannya, dengan ada rencana divestasi kepemilikan saham pemerintah provinsi Banten pada PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. bisa mendorong permodalan perseroan agar bisa memenuhi syarat untuk naik kelas.

"Kami perkirakan bisa naik kelas ke BUKU II pada tahun depan," ujarnya setelah acara peluncuran layanan bank persepsi Bank Banten pada Senin (17/4).

Sampai saat ini, modal inti Bank Banten berada di  kisaran Rp800 miliar, sedangkan kepemilikan saham Pemprov Banten di BPD Jawa Barat dan Banten sebesar 5,37% dari total saham keseluruhan.

Bank dengan kode emiten BEKS itu pun kian ngebet untuk naik kelas karena dituntut untuk memiliki fasilitas internet banking dan mobile banking. Pasalnya, perseroan secara resmi baru saja ditunjuk menjadi bank persepsi.


Rudy Widodo, Direktur Pengelolaan Kas Negara Kementrian Keuangan, mengatakan, secara keseluruhan, Bank Banten sudah memenuhi syarat untuk menjadi bank persepsi. Sambil berjalan, nantinya mereka juga harus memiliki e-channeling seperti, internet banking dan mobile banking agar bisa semakin memudahkan transaksi.

"Kami berikan tenggat waktu sampai satu tahun untuk memenuhi ketentuan kepemilikan fasilitas internet dan mobile banking tersebut," ujarnya.

Fahmi pun menuturkan, Bank Banten siap memenuhi itu, tetapi untuk itu harus mencapai bank BUKU II terlebih dulu. Pasalnya, kelompok bank yang diizinkan untuk mengembangkan e-channeling digital, seperti internet dan mobile banking minimal sudah mencapai bank BUKU II dengan ketentuan modal inti minimal Rp1 triliun sampai Rp5 triliun.

"Selain karena sudah menjadi bank persepsi, e-channeling itu memang dibutuhkan agar kami tetap kompetitif," tuturnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper