Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Evaluasi Penerimaan Cukai

Komisi XI DPR akan menggelar rapat dengar pendapat terkait dengan evaluasi penerimaan cukai pada triwulan pertama tahun ini. Realisasi penerimaan cukai tersebut didominasi dari cukai hasil tembakau senilai Rp6,4 triliun, ethil alkohol Rp35 miliar, minuman yang mengandung ethil alkohol (MMEA) senilai Rp994,63 miliar dan pendapatan cukai lainnya senilai Rp12,3 miliar.
Buruh melakukan pelintingan sigaret kretek tangan (SKT) di sebuah pabrik rokok, di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (31/8/2016)./Antara-Yusuf Nugroho
Buruh melakukan pelintingan sigaret kretek tangan (SKT) di sebuah pabrik rokok, di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (31/8/2016)./Antara-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi XI DPR akan menggelar rapat dengar pendapat terkait dengan evaluasi penerimaan cukai pada triwulan pertama tahun ini.

Berdasarkan, informasi yang dihimpun Bisnis, Selasa (18/4/2017), evaluasi tersebut dilakukan untuk menentukan proyeksi penerimaan cukai pada tahun ini. Adapun data dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai (DJBC) realisasi penerimaan cukai per tanggal 3 April 2017 senilai Rp7,45 triliun.

Realisasi penerimaan cukai tersebut didominasi dari cukai hasil tembakau senilai Rp6,4 triliun, ethil alkohol Rp35 miliar, minuman yang mengandung ethil alkohol (MMEA) senilai Rp994,63 miliar dan pendapatan cukai lainnya senilai Rp12,3 miliar.

Capaian tersebut masih jauh dari estimasi penerimaan cukai penerintah, pasalnya jika merujuk data tersebut, mereka menargetkan penerimaan cukai tahun ini senilai Rp157,18 triliun.

Komposisi penerimaan cukai tersebut berasal dari hasil tembakau yang dipatok Rp149,87 triliun, ethil alkohol Rp150 miliar, MMEA Rp5,53 triliun, dan pendapatan cukai lainnya senilai Rp1,6 triliun.

Selain Komisi XI, Badan Anggaran DPR juga sempat mengevaluasi penerimaan cukai tersebut. Ketua Banggar Azis Syamsuddin pekan lalu mengatakan, pihaknya proses evaluasi tersebut terkait dengan ekstensifikasi dan intensifikasi objek cukai serta strategi untuk menggenjot penerimaan dari sektor tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Lutfi Zaenudin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper