Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENURUNAN BUNGA KUR: Waktunya Dinilai Belum Tepat

Wacana menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 7% dari 9% yang dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dinilai belum waktunya dilakukan.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan kebijakan tersebut belum bisa direalisasikan saat ini karena pihaknya sudah menaikan target penyalurannya sebanyak 10% tahun ini. Jika diubah, dia takut target penyalurannya tidak tercapai seperti yang diinginkan.
Darmin Nasution/Reuters-Enny Nuraheni
Darmin Nasution/Reuters-Enny Nuraheni

Bisnis.com, JAKARTA - Wacana penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 7% dari posisi saat ini 9% dinilai belum cukup tepat dilakukan pada saat ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kebijakan tersebut belum bisa direalisasikan saat ini karena pihaknya sudah menaikkan target penyalurannya sebanyak 10% tahun ini. Jika diubah, dia takut target penyalurannya tidak tercapai seperti yang diinginkan.

"Kami sudah naikkan targetnya. Kami hanya ingin supaya KUR itu mulai naik porsinya di sektor produksi, bukan di perdagangan. Itu dulu deh," katanya, Kamis (27/4).

Tahun ini, Kemenko Bidang Perekonomian memperbesar porsi KUR untuk sektor produksi dari semula 23% menjadi 40%.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan diupayakan turun sebesar 7% pada tahun ini. Alasannya, langkah tersebut harus diambil mengenjot pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam membuka usaha.

Dengan demikian, Wakil Presiden yakin pendapatan masyarakat akan terdongkrak sehingga jurang ketimpangan antara si kaya dan si miskin berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Lutfi Zaenudin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper