Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengumuman Reformasi Pajak Trump Jauh Dari Harapan

Rencana pengumuman pajak Presiden AS Donald Trump rupanya gagal memenuhi ekspektasi pasar. Pasalnya, tak ada detil yang diungkapkan oleh pemimpin dari Partai Republik AS tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Jonathan Ernst

Bisnis.com, WASHINGTON—Rencana pengumuman pajak Presiden AS Donald Trump rupanya gagal memenuhi ekspektasi pasar. Pasalnya, tak ada detil yang diungkapkan oleh pemimpin dari Partai Republik AS tersebut.

Rencana reformasi pajak yang dijanjikan Trump selama 11 pekan terakhir tersebut, ternyata hanya berupa satu halaman yang berisi poin-poin yang jumlahnya tak kurang dari 250 kata.

Dalam pengumuman yang dilakukan di Gedung Putih pada Rabu (26/4/2017) waktu setempat, secara keseluruhan Pemerintah AS hanya menyebutkan kebijakan pemangkasan pajak akan diimbangi oleh peningkatan penerimaan pajak hingga triliunan dolar AS selama sedekade ke depan.

“Defisit yang ditimbulkan dari pemangkasan pajak akan dibayar sendirinya oleh pertumbuhan ekonomi yang melesat,” ujar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/4/2017).

Pengumuman tersebut juga tak menjelaskan apakah Trump telah merekomendasikan penurunan tarif pajak perusahaan dari 35% saat ini menjadi 15% nantinya. Dia juga tak memaparkan apakah kebijakan itu akan dipertahankan dalam jangka waktu lama atau hanya sementara.

Alhasil, indeks saham AS yang sempat mencapai rekor tertinggi sejak November berbalik arah pada Rabu (26/4/2017). Pasalya, ekspektasi pasar terhenti begi saja setelah sempat dilambungkan oleh janji-janji pemangkasan pajak Trump.

Indeks S & P 500 tercatat menghentikan relinya yang terjadi selama dua hari terakhir. sedangkan indeks acuan Dow Jones industrial juga ditutup turun 0,10% dari level sebelumnya yang mencapai 1%.

Keraguan pasar juga muncul lantaran The Committee for a Responsible Federal Budget, pada Kamis (27/4/2017) merilis analisa kasar, kebijakan pajak Trump itu akan menimbulkan defisit bagi anggaran AS pada kisaran US$3-US$7 triliun selama sedekade ke depan.

“Hal itu justru akan membahayakan AS karena lebih banyak menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi daripada pertumbuhan,” tulis lembaga tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (27/4/2017)

Sementara itu investor, yang selama ini telah menunggu rincian rencana pajak selama berbulan-bulan, sebagian besar mengabaikan hasil pengumuman di Gedung Putih tersebut.

Mereka rata-rata menyebtukan bahwa kebijakan pajak Trump masih terlalu ‘abu-abu’ dan masih memiliki banyak kekurangan. Kewaspadaan dan kehawatiran dari para analis pasar konservatif dan Pkubu Partai Demokrat terkait ledakan defisit anggaran akibat tidak jelasnya rencana pajak Trump, juga menambah kelesuan di kalangan investor

"Bangunkan saya ketika rencana pajak Trump itu akhirnya memiliki detil dan benar-benar masuk ke dalam undang-undang AS,"  sindir Greg McBride, Kepala Analis Keuangan di Bankrate.com, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (27/4/2017).

Alhasil, fenomena ini diperkirakan oleh sejumlah kalangan akan semakin memperburuk citra Trump jelang perayaan 100 hari kepemimpinannya, yang akan jatuh pada Sabtu (29/4/2017). Pasalnya, kejadianini menjadi kali kedua Trump mengecewakan pasar, setelah sebelumnya gagal meloloskan rancanga undang-undang kesehatan pengganti Obamacare pada Februari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper