Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Dana Mahal, Bunga Kredit Bank Sulutgo Sulit Turun

Bank Sulutgo memperkirakan tren bunga kredit untuk nasabah belum akan melandai seiring struktur pendanaan bank yang masih ditopang deposito.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MANADO - PT Bank Pembangunan Sulawesi Utara & Gorontalo atau Bank Sulutgo memperkirakan tren bunga kredit untuk nasabah belum akan melandai seiring struktur pendanaan bank yang masih ditopang deposito.

Jeffry A.M Dendeng, Direktur Utama Bank Sulutgo mengatakan pendanaan dari deposito saat ini menyumbang 65% dari total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan. Walhasil, sumber dana mahal membuat bunga kredit untuk nasabah sukar untuk diturunkan.

"Kami ingin porsi dana mahal ini berkurang sehingga bunganya [kredit untuk nasabah] juga bisa murah," jelasnya di Manado, Rabu (17/5/2017).

Berdasarkan publikasi suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Sulutgo per April 2017, tingkat SBDK untuk kredit korporasi dan KPR dipatok 11,01% sedangkan untuk kredit ritel, mikro, dan non KPR dipatok 11,31%. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan posisi November 2016 di mana SBDK kredit korporasi, ritel, mikro, dan KPR dipatok 10% sedangkan SBDK kredit non KPR 8%.

Untuk diketahui, SBDK belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur. Bank diwajibkan mempublikasikan SBDk secara berkala untuk menjadi gambaran tingkat bunga yang ditawarkan bank.

Secara umum, tahun ini Bank Sulutgo menargetkan pertumbuhan kredit 10% dari baki debit atau outstanding sepanjang 2016 sebesar Rp8,88 triliun. Selain kredit pegawai, tahun ini Bank Sulutgo memulai ekspansi di sektor perumahan dan usaha mikro kecil dan menengah.

Menurut Jeffry, penyaluran kredit di segmen UMKM diharapkan bisa menaikkan porsi kredit produktif perseroan menjadi 12%. Tahun lalu, penyaluran kredit Bank Sulutgo masih didominasi kredit konsumsi dengan pangsa hingga 94%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper