Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed: Tiga Kali Kerek Suku Bunga Tahun Ini Masih Masuk Akal

Hal ini diungkapkan karena bank sentral mengambil langkah bertahap untuk memperketat kebijakan moneter dan mengecilkan neraca demi meredam gejolak ekonomi.
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Federal Reserve wilayah San Francisco, John Williams, mengatakan kenaikan suku bunga acuan sebanyak tiga kali tahun tahun ini masih masuk akal.

Hal tersebut diungkapkan karena bank sentral mengambil langkah bertahap untuk memperketat kebijakan moneter dan mengecilkan neraca demi meredam gejolak ekonomi.

"Perekonomian AS hampir mendekati tujuan dari mandat ganda The Fed seperti sebelumnya," kata Williams dalam pidato di Singapura, Senin (29/5/2017), seperti dikutip Bloomberg.

"Ini lebih penting dari pada sebelumnya agar kebijakan moneter mengarah kepada apa yang saya sebut sebagai 'ekonomi Goldilocks' - ekonomi yang tidak berjalan terlalu panas atau terlalu dingin," lanjutnya.

Dalam pidatonya di Simposium Perbankan dan Keuangan Asia, Williams mengatakan tiga kali kenaikan Fed Fund Rate (FFR) di tahun 2017, termasuk pada bulan Maret lalu, masih masuk akal karena inflasi mendekati target 2% tahun ini.

Adapun probabilitas kenaikan suku bunga acuan pada rapat The Fed 13-14 Juni mendatang mencapai sekitar 80%.

Seperti dilansir Bloomberg, The Fed dihadapkan dengan sinyal ekonomi yang saling bertentangan. Di satu sisi, tingkat pengangguran telah menyusut jauh di bawah perkiraan menjadi 4,4% pada bulan April..

Di sisi lain, laju inflasi mulai mereda. Para pembuat kebijakan The Fed lebih memilih indeks inflasi Departemen Perdagangan, dan berdasarkan indeks tersebut baik, tingkat inflasi tergelincir dari awal tahun ini.

"Dengan ekonomi berjalan dengan baik dan beberapa faktor yang menurunkan inflasi mulai berkurang, saya berharap kita mencapai tujuan itu pada tahun depan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper