Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Kredit Bisa Sentuh 9,8%

Pertumbuhan kredit perbankan sampai dengan Mei 2017 diperkirakan berada pada kisaran 9,8%. Berikut penyokong kredit bank pada lima bulan pertama tahun ini.
Ilustrasi/www.udku.com.au
Ilustrasi/www.udku.com.au

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan kredit perbankan sampai dengan Mei 2017 diperkirakan berada pada kisaran 9,8%. Berikut penyokong kredit bank pada lima bulan pertama tahun ini.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan sudah mulai meningkat, dari laporan pertumbuhan harian perbankan, sampai Mei 2017 pertumbuhan kredit bisa mencapai 9,8%, sedangkan dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sekitar 10%.

Salah satu pendukung utamanya tren kredit valuta asing yang kian positif. Pasalnya, pada tahun lalu, kredit valas menjadi penyebab melempemnya pertumbuhan kredit karena masih mengalami penurunan.

“Kalau dilihat, penyokong kredit valas saat ini datang dari sektor komoditas, terutama ekspor-impor. Kan dari segi harga komoditas di global membaik sehingga mendorong permintaan juga,” ujarnya pada Senin malam (29/5).

Di sisi lain, permintaan kredit rupiah juga kian membaik seiring dengan konsolidasi korporasi yang berangsur mulai selesari.

Erwin menyebutkan, salah satu yang mencatatkan pertumbuhan kredit rupiah itu dari segmen korporasi. Konsolidasi korporasi sudah mulai selesai yang tampak dari kenaikan penjualan maupun inventory term offer sepanjang tahun ini.

“Kenaikan dari segi sales dan inventory term offer ini menjadi salah satu hal positif yang bisa mendorong pertumbuhan kredit,” sebutnya.

Selain kredit korporasi, penyokong pertumbuhan kredit rupiah lainnya antara lain, oleh permintaan pembiayaan dari sektor infrastruktur maupun konsumtif.

Erwin pun optimistis target pertumbuhan kredit sebesar 10% sampai 12% pada tahun ini berpotensi tercapai. Terkait potensi revisi target kredit, Bank Indonesia pun belum ada ancang-ancang ke arah sana.

“Ya, kan revisi itu enggak harus ke bawah, rindu juga kalau revisi target kredit ke atas. Namun, dengan pencapaian kondisi saat ini, kami masih yakin dengan target 10% sampai 12%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper