Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Lebaran, Transaksi Pasar Modal Syariah Diproyeksi Menurun

Transaksi pasar modal selama periode Ramadan hingga Lebaran diproyeksi mencatatkan penurunan.
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia (BEI)

Bisnis.com, JAKARTA - Transaksi pasar modal selama periode Ramadan hingga Lebaran diproyeksi mencatatkan penurunan.

Indeks syariah ditutup menguat 0,82% atau 6 poin ke level 733,69 walaupun dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,02% atau 0,11 poin di posisi 727,58. Sepanjang perdagangan pada Rabu (31/5), Jakarta Islamic Index (JII) bergerak pada kisaran 726,33–733,69.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengungkapkan aktivitas transaksi pada Lebaran berpotensi sedikit menurun karena terbatasnya efek syariah.

"Saat ini, jumlah saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index sekitar 250 saham--300 saham," ungkapnya, Rabu (31/5).

Adapun, volume transaksi indeks syariah mencapai 8,49 miliar saham atau mencapai nilai Rp4,24 triliun. Hingga April 2017, nilai sukuk korporasi yang diterbitkan mencapai Rp390 miliar. Samsul mengungkapkan saat ini telah ada 12 broker yang menyediakan perdagangan syariah.

Direktur Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fadilah Kartikasari, sebelumnya mengungkapkan masalah yang paling dasar bagi perkembangan transaksi syariah adalah literasi. Dia mengungkapkan bila seseorang tidak mengenal pasar modal syariah, maka ketertarikan untuk transaksi syariah juga tidak ada.

Guna meningkatkan porsi pasar transaksi syariah, Fadilah menilai trading online perlu disosialisasikan dengan baik mulai dari produk hingga aturan. Hingga saat ini, belum semua masyarakat Indonesia mengenal pasar modal syariah.

"Padahal dengan sistem online bakal sangat mempermudah untuk akses bagi masyarakat," katanya.

Bila ditelisik dari 2013, tingkat literasi pasar modal masih kurang bawah 10%. Padahal, pada periode yang sama, tingkat literasi untuk perbankan sudah mencapai 70%. Menurut Fadilah, kondisi itu mencerminkan produk pasar modal seperti reksadana, obligasi, sukuk dan saham belum dikenal masyarakat.

OJK berupaya terus memperkenalkan pasar modal, khususnya pasar modal syariah, dengan gencar melakukan sosialisasi hingga ke kampus, komunitas, dan kalangan profesional, juga mempromosikan melalui media sosial.

Selain itu, terobosan dari sisi regulasi juga terus dilakukan. Saat ini, memulai transaksi di pasar modal tidak diperlukan dana yang cukup mahal, cukup Rp100.000 saja. Kemudahan itu bertujuan untuk mengedukasi bahwa investasi tidak perlu dana mahal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper