Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hanya 12 dari 27 BPD yang Aktif Transaksi Repo, Ini Kata Asbanda

Asosiasi Bank Daerah atau Asbanda menyebutkan beberapa alasan terkait transaksi repo masih sepi.
Ilustrasi/asbanda.com
Ilustrasi/asbanda.com

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Bank Daerah atau Asbanda menyebutkan beberapa alasan terkait transaksi repo masih ‘sepi’. 

Sekretaris Jenderal Asbanda Edie Rizliyanto mengatakan, dari total 27 bank pembangunan daerah (BPD) yang sudah menandatangani Global Master Repurchase Aggrement (GMRA) baru sekitar 12 BPD yang aktif dalam bertransaksi repo. 

“Alasan tidak semua BPD yang sudah tanda tangan GMRA aktif dalam transaksi repo salah satunya terkait nature bisnis masing-masing bank pembangunan daerah tersebut,” ujarnya kepada Bisnis pada Senin (12/6). 

Edie menuturkan, hambatan BPD masih belum terlalu aktif pada transaksi repo adalah belum semua bank pembangunan daerah menandatangani GMRA. 

“Kalau hal lainnya, terkait kebutuhan saja yang sesuai dengan naturebisnis BPD,” tuturnya. 

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia Nanang Hendarsyah mengatakan, perkembangan transaksi repo sejauh ini masih berkisar antara Rp1,5 triliun sampai Rp3 triliun. 

“Salah satu hambatannya antara lain, sebagian besar bank pembangunan daerah (BPD) belum punya akses ke trade repository CTP_PLTE. Padahal, setelah melakukan transaksi repo, dalam 30 menit harus melapor kepada PLTE, ujarnya. 

Transaksi repo sebenarnya adalah sebuah fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh perbankan untuk mendapatkan dana di pasar sekunder. 

Dari data sistem statistik keuangan Indonesia (SSKI) sampai Maret 2017, rata-rata harian transaksi repo berada pada kisaran Rp1,15 triliun dengan rata-rata frekuensi transaksi sebanyak 107 kali. Nilai rata-rata transaksi itu lebih rendah ketimbang periode Februari 2017 yang sebesar 1,51 triliun dengan rata-rata frekuensi transaksi sebanyak 116 kali. 

Adapun, sepanjang 2016, rata-rata harian transaksi repo mencapai tertinggi pada September dengan nilai Rp1,88 triliun dengan rata-rata frekuensi transaksi sebanyak 139 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper