Bisnis.com, JAKARTA — Biro Informasi Asuransi India tengah mempersiapkan database tentang perantara asuransi. Database tersebut dapat menjadi latar belakang informasi yang dapat digunakan perusahaan asuransi untuk meminimalisir kesalahan penjualan dan mencegah kecurangan yang dilakukan perantara asuransi.
Seperti yang dilaporkan oleh media lokal, database tersebut akan mencakup sektor asuransi umum dan asuransi jiwa. Di dalamnya akan berisi data berbagai jenis perantara dan penyedia layanan seperti agen perorangan dan agen perusahaan, agen pihak ketiga, serta penyidik dan surveyor.
“Database tersebut sedang dalam tahap formatif. Kami mengumpulkan data yang diperlukan dari perusahaan-perusahaan asuransi,” ujar Kunnel Prem, CEO Biro Informasi Asuransi India, seperti yang dilansir dari Asia Insurance Review, Senin (19/6/2017).
Dia mengatakan industri asuransi telah meminta database pusat semacam itu. Dia berharap ke depan hal tersebut dapat menjadi perhatian.
Selama ini, perusahaan asuransi sering melakukan blacklist terhadap pihak ketiga ketika mereka menemukan adanya malpraktek. Namun, kemungkinan masing-masing perusahaan tidak menyediakan data tersebut untuk perusahaan asuransi lain. Hal itu kemudian membuat perantara atau penyedia layanan yang nakal dapat menawarkan layanan mereka kepada perusahaan asuransi lain yang belum mengetahui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel