Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agresif Salurkan Kredit, Laba Bank Mantap Melesat

Agresivitas dalam ekspansi kredit mendorong kenaikan pendapatan bunga PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) yang berdampak pada kenaikan laba.
Bank Sinar berganti nama menjadi Bank Mantap/Bisnis.com-Kristianto
Bank Sinar berganti nama menjadi Bank Mantap/Bisnis.com-Kristianto

Bisnis.com, JAKARTA - Agresivitas dalam ekspansi kredit mendorong kenaikan pendapatan bunga PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) yang berdampak pada kenaikan laba. 

Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso menyatakan perseroan mencetak laba yang cukup signifikan sepanjang semester I/2017, yakni sebesar 177,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp67,52 miliar.

"Ini ditopang kenaikan pendapatan. Total revenue kami naik 258% dari Rp233,7 miliar menjadi Rp660,4 miliar," Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso kepada Bisnis, Selasa (1/8/2017) malam.

Dalam laporan keuangan Bank Mantap tercatat pos pendapatan bunga dan syariah serta pendapatan premi bersih naik 117,5% menjadi Rp260,94 miliar dari posisi Rp119,92 miliar.

Persentase kenaikan yang lebih tinggi terjadi pada pos pendapatan operasional nonbunga yang tumbuh 298,5% menjadi Rp62,74 miliar.

"Revenue kami sebanyak 90% merupakan pendapatan bunga, di mana 91% di antaranya berasal dari kredit," tambahnya.

Ekspansi kredit bank yang terafiliasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut memang terbilang agresif, terutama sejak adanya dana segar tambahan modal dari hasil rights issue pada Oktober 2016 sebesar Rp400 miliar.

Total penyaluran kredit dan piutang Bank Mantap per Juni 2017 naik 52,9% menjadi Rp7,54 triliun. "Kredit yang tumbuh pesat hingga Rp3,65 triliun dengan mayoritas atau 79% berasal dari lini bisnis pensiunan," jelas Josephus.

Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan mencapai Rp7,99 triliun atau tumbuh 41,3% dari posisi Rp5,65 triliun. Dengan kinerja tersebut, total aset Bank Mantap per semester I/2017 mencapai Rp9,79%, naik 32,56% dari level Rp7,39 triliun pada semester I/2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper