Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OCBC NISP Terbitkan Obligasi Rp2 triliun

PT Bank OCBC NISP Tbk. menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap II senilai Rp2 triliun. Perseroan pun menawarkan surat utang itu dalam tiga seri dengan rentang kupon sekitar 6,75% sampai 7,7%.
OCB NISP/Istimewa
OCB NISP/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk. menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap II senilai Rp2 triliun. Perseroan pun menawarkan surat utang itu dalam tiga seri dengan rentang kupon sekitar 6,75% sampai 7,7%.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, perseroan akan memaksimalkan dana yang dihimpun dari obligasi itu untuk ekspansi kredit pada semester II/2017.

“Target kami dalam penghimpunan dana obligasi kali ini senilai Rp2 triliun yang semuanya digunakan untuk penyaluran kredit,” ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (8/8).

Dalam keterangan di PT Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI), bank berkode emiten NISP itu menerbitkan obligasi Rp2 triliun yang terdiri dari tiga seri.

Seri A senilai Rp1,14 triliun dengan kupon 6,75% dan tenor 370 hari, seri B senilai Rp300 miliar dengan kupon 7,3% dan tenor dua tahun, serta seri C senilai Rp100 miliar dengan kupon 7,7% dan tenor tiga tahun.

Penerbitan obligasi berkelanjutan tahap II perseroan itu adalah bagian dari surat utang berkelanjutan II yang memiliki total nilai Rp8 triliun.

Pada tahap I perseroan sudah menerbitkan senilai Rp2 triliun pada medio Mei 2016, dengan penerbitan obligasi tahap II senilai Rp2 triliun, perseroan masih memiliki sisa obligasi berkelanjutan yang bisa diterbitkan senilai Rp4 triliun.

Dari sisi perkembangan bisnis, OCBC NISP mencatatkan pertumbuhan kredit sampai semester I/2017 sebesar 17% menjadi Rp100,55 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Dari total kredit perseroan itu, sebanyak 45% disalurkan untuk kredit modal kerja, 42% kredit investasi, dan 13% kredit konsumsi.

Dilihat dari sektor usaha, perseroan paling tinggi menyalurkan kredit pada sektor perindustrian dengan porsi portofolio sebesar 28%. Posisi kedua tertinggi sektor perdagangan dengan porsi portofolio sebesar 24%, posisi ketiga jasa sebesar 18% dari total kredit.

Untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), perseroan mencatatkan pertumbuhan sebesar 15% menjadi Rp106,23 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Secara rinci, kenaikan DPK perseroan didorong oleh pertumbuhan giro sebesar 25% menjadi Rp28,95 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Lalu, untuk pertumbuhan tabungan dan deposito masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 10% dan 12% menjadi Rp17,22 triliun dan Rp60,06 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Dengan laju pertumbuhan kredit berbanding DPK itu, sampai akhir paruh pertama, OCBC NISP mencatatkan posisi loan to funding rasio (LFR) sebesar 92,8%. Angka rasio itu lebih tinggi ketimbang kuartal I/2017 yang sebesar 84,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper