Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NILAI TUKAR: Darmin Tak Ingin Rupiah Terlalu Kuat

Bisnis.com, JAKARTA Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang belakangan ini menguat cukup mengkhawatirkan bagi para eksportir.
Menko Perekonomian Darmin Nasution membaca berkas Paket Kebijakan Ekonomi XV di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (15/6)./Antara-Puspa Perwitasari
Menko Perekonomian Darmin Nasution membaca berkas Paket Kebijakan Ekonomi XV di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (15/6)./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang belakangan ini menguat cukup mengkhawatirkan bagi para eksportir.

Sebab itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan posisi rupiah yang terlalu kuat justru tak bagus untuk perkembangan ekspor Indonesia.

“Nilai tukar malah sekarang ini agak sedikit menguat. Kita sebetulnya tidak ingin juga terlalu kuat, dia sudah mulai bergerak Rp13.200 per dolar AS, Kita enggak mau terlalu kuat. Kalau rupiah menguat memang profit yang didapat oleh eksportir itu menurun tapi bukan berarti kita harus menahan betul supaya rupiah enggak boleh menguat,” ujar Darmin di Kompleks Parlemen, Rabu (13/9/2017).

Darmin mengakui jika pergerakan rupiah belakangan ini hampir mendekati nilai yang fundamental di mana hanya ada sedikit ruang bagi rupiah untuk menguatkan kembali.
Namun, saat ditanya berapa batas ideal untuk penguatan rupiah, Darmin tak ingin menyebutkan bilangan tersebut.

“Ya enggak [bahaya] sih, tapi ya dia makin mendekati nilai fundamentalnya. Rp13.200 masih aman, rasanya masih ada ruang untuk menguat tapi enggak banyak,” pungkasnya.
Adapun, Nilai tukar rupiah ditutup melemah hanya 1 poin atau 0,01% ke level Rp13.201 per dolar AS pada pukul 16.00 hari ini, Rabu (13/9/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper