Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cryptocurrency Makin Berkembang, Bank Sentral Dinilai Tak Bisa Lagi Cuek

Bank sentral di seluruh dunia, diprediksi tidak akan dapat menahan diri dan mengabaikan pertumbuhan yang pesat dari penggunaan mata uang digital (cryptocurrency).
Mata uang virtual Bitcoin/Reuters
Mata uang virtual Bitcoin/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Bank sentral di seluruh dunia, diprediksi tidak akan dapat menahan diri dan mengabaikan pertumbuhan yang pesat dari penggunaan mata uang digital (cryptocurrency).

Dalam riset terbarunya, Bank for International Settlements (BIS) mengatakan, mata uang digital berpotensi menimbulkan risiko terhadap stabilitas sistem keuangan yang ada saat ini.

Bank sentral dinilai perlu mengetahui sekaligus memetakan kebijakannya apakah pihaknya sudah perlu mengeluarkan mata digital dan atribut pendukungnya.

Swedia menjadi salah satu negara yang dianggap perlu dan cukup mendesak penerbitan atau pengadopsian mata uang digital.

Pasalnya tren yang terjadi di negara itu saat ini adalah berkurangnya aktivitas penggunaan uang konvensional.

“Bank sentral perlu mempertimbangkan tidak hanya masalah privasi dan keuntungan efisiensi dalam sistem pembayaran mata uang digital, namun juga dampak kebijakan ekonomi, keuangan, dan moneter,” tulis BIS dalam laporan kuartalannya, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (18/9/2017).

Dilema penggunaan mata uang digital di dunia tengah meningkat pesat dalam beberapa pekan terakhir.

Selain meningkatnya aturan yang lebih ketat oleh Pemerintah China dalam mengatur pengunaan mata uang digitalnya, CEO JPMorgan pun menyebut mata uang digital sejenis bitcoin sebagai penipuan.

Dia bahkan berencana memecat pegawainya yang ketahuan menggunakan bitcoin.

Di sisi lain, dengan makin populernya cryptocurrency karena sistem transaksi yang makin lancar dan berkembang, meningkatnya nilai tukar dan banyaknya investor yang tertarik berinvestasi, membuat sejumlah bank sentral mulai meliriknya seperti Bank of England (BoE), Bank Sentral Belanda (DNB), Bank Sentral AS (The Federal Reserve).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper