Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yellen: Langkah Kenaikan Suku Bunga Bertahap Sudah Tepat

Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan kenaikan suku bunga secara bertahap adalah pendekatan kebijakan yang paling tepat di tengah ketidakpastian inflasi.
U.S. Federal Reserve Chair Janet Yellen holds a press conference following the Feds two-day Federal Open Market Committee (FOMC) policy meeting in Washington June 15, 2016. REUTERS/Kevin Lamarque
U.S. Federal Reserve Chair Janet Yellen holds a press conference following the Feds two-day Federal Open Market Committee (FOMC) policy meeting in Washington June 15, 2016. REUTERS/Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan kenaikan suku bunga secara bertahap adalah pendekatan kebijakan yang paling tepat di tengah ketidakpastian inflasi.

Pernyataan tersebut memperkuat perkiraan bank sentral AS itu untuk satu kenaikan Fed Funds Rate lagi tahun ini.

"Akan menjadi tidak bijaksana untuk menahan kebijakan moneter sampai inflasi kembali ke level 2%. Namun, the Fed juga harus waspada jika bergerak terlalu lambat," kata Yellen di Cleveland, seperti dikutip Bloomberg.

Pejabat bank sentral AS tengah memantau kemajuan pada sasaran inflasi 2%, yang sebagian besar tidak tercapai selama lima tahun terakhir. Meskipun demikian, perkiraan kuartalan the Fed yang dirilis pekan lalu terus menunjukkan sebagian besar pejabat memproyeksikan kenaikan suku bunga tambahan tahun ini dan tiga kali lagi di tahun 2018.

Probabilitas kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan The Fed bulan Desember saat  ini naik menjadi 70% dari 63% pada hari Senin.

"Yellen terdengar tegas dengan menanggap lesunya inflasi baru-baru ini sebagai 'istimewa' dan 'sementara.' Dia bersedia mempertimbangkan penjelasan alternatif, namun masih ragu-ragu," kata Carl Riccadonna, kepala ekonom AS di Bloomberg Intelligence.

"Risiko stabilitas keuangan juga jelas merupakan faktor pendorong utama," lanjutnya.

Yellen dalam pidato paling rinci mengenai risiko inflasi tahun ini menggambarkan tiga area ketidakpastian dalam prospek inflasi, di antaranya kekuatan pasar tenaga kerja, sejauh mana ekspektasi inflasi jangka panjang konsisten dengan sasaran inflasi, serta kekuatan fundamental yang mendorong inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper