Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DBS dan Chubb Jalin Kemitraan 15 Tahun di Lima Negara

DBS Bank Ltd. dan Chubb Limited sepakat untuk mengikat kemitraan dalam perjanjian distribusi produk asuransi dengan jangka waktu lima belas tahun.
Nasabah tengah antre ATM DBS Bank/Bloomberg.com
Nasabah tengah antre ATM DBS Bank/Bloomberg.com

Bisnis.com, JAKARTA – DBS Bank Ltd. dan Chubb Limited sepakat untuk mengikat kemitraan dalam perjanjian distribusi produk asuransi dengan jangka waktu lima belas tahun.

Group Head of Consumer Banking & Wealth Management DBS Tan Su Shan, mengatakan, asuransi merupakan bagian penting terhadap proposisi nilai layanan nasabah secara keseluruhan.

“Rekam jejak Chubb dalam menciptakan inovasi digital serta rangkaian produk terkemuka di pasar asuransi kepada segmen nasabah yang berbeda, menjadikan Chubb mitra yang ideal bagi Bank DBS. Dengan kemitraan ini, kami sangat berharap dapat memberikan lebih banyak solusi dan layanan untuk memenuhi kebutuhan keuangan nasabah kami di tiap tahapan kehidupannya,” tuturnya di Singapura dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Kamis (28/9/2017).

Kolaborasi DBS Bank Ltd dan Chubb ini akan mencakup lima negara di regional Pasifik, yang meliputi Singapura, Hong Kong, Taiwan, Indonesia, dan Cina. Bank DBS akan mendistribusikan proteksi untuk rumah, isi rumah, kendaraan, beberapa perlindungan kecelakaan diri dan produk asuransi kesehatan tambahan (Accident and Supplemental Health /A&H), serta produk-produk asuransi umum secara eksklusif atau berdasarkan preferensi.

Kemitraan ini akan menggabungkan layanan perbankan Asia unggulan Bank DBS dengan keahlian perusahaan kelas dunia Chubb di bidang asuransi umum. Chubb adalah perusahaan asuransi terbuka di bidang Kerugian dan Properti terbesar di dunia yang juga pemimpin global dalam asuransi umum dan reasuransi. Selain itu, Chubb telah terdaftar di Bursa Efek New York (NYSE) dan menjadi salah satu perusahaan di Indeks S&P 500.

Perusahaan ini, telah melayani klien di lebih dari 190 negara seluruh dunia, dengan premi bruto senilai US$35,9 miliar di tahun 2016, termasuk didalamnya US$4,6 milyar di Asia.

Perjanjian ini sendiri secara resmi akan dijalankan pada awal 2018 dan penerapan layanan direncanakan untuk tersedia secara bertahap di sepanjang tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper