Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OCBC NISP Bukukan laba Rp1,7 Triliun

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif selama kuartal III/2017, kendati kondisi perekonomian masih cukup menantang.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja (kanan) didampingi Direktur Hartati memberikan keterangan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Kamis (30/3)./JIBI-Abdullah Azzam
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja (kanan) didampingi Direktur Hartati memberikan keterangan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Kamis (30/3)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif selama kuartal III/2017, kendati kondisi perekonomian masih cukup menantang.

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk. Parwati Surjaudaja menyatakan perseroan mampu membukukan kenaikan laba bersih sebesar 23% menjadi Rp1,7 triliun dari posisi Rp1,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

"Di tengah kondisi eksternal yang masih cukup menantang di tahun 2017, Bank OCBC NISP tetap memperlihatkan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan. Hal ini tidak terlepas dari upaya kami untuk terus berinovasi sesuai perkembangan tren guna memenuhi ekspektasi nasabah, serta meningkatkan produktivitas," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (24/10/2017).

Sejalan dengan pertumbuhan laba bersih, aset bank OCBC NISP juga ikut tumbuh sebesar 16% secara year on year (yoy) menjadi Rp149,8 triliun dari posisi Rp129,5 triliun pada September 2016. Kenaikan total aset tersebut terutama didorong oleh tumbuhnya pendanaan dan penyaluran kredit.

Total Dana Pihak Ketiga (DPK) OCBC NISP tumbuh 20% dari Rp95,4 triliun menjadi Rp114,8 triliun. Adapun penyaluran kredit (gross) naik 17% (yoy) menjadi Rp103,3 triliun dari Rp88,1 triliun pada periode yang sama tahun 2016.

"Kenaikan penyaluran kredit ini menunjukkan komitmen Bank OCBC NISP untuk tetap konsisten menjalankan fungsi intermediasi," tambahnya.

Pertumbuhan kredit ini disalurkan dengan melakukan diversifikasi sektor usaha, besaran pinjaman dan jangka waktu. Dilihat dari jenis penggunaannya, komposisi kredit yang disalurkan untuk modal kerja mencapai 45%, investasi 41%, dan konsumer 14%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper