Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kajian Kawasan Ekonomi Bekapur Ditargetkan Rampung Bulan Ini

Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman tengah mengkaji pengembangan kawasan ekonomi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta (Bekapur).
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) berjalan keluar ruangan seusai rapat koordinasi Kawasan Ekonomi Khusus di wilayah Bekasi-Karawang-Purwakarta di Jakarta, Kamis (2/11/2017)./JIBI-Dwi Prasetya
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) berjalan keluar ruangan seusai rapat koordinasi Kawasan Ekonomi Khusus di wilayah Bekasi-Karawang-Purwakarta di Jakarta, Kamis (2/11/2017)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman tengah mengkaji pengembangan kawasan ekonomi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta (Bekapur). Hasil kajian ditargetkan rampung akhir bulan ini.

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan belum ada keputusan yang diambil terkait dengan rencana pengembangan tersebut.

Sejauh ini pihaknya baru menggelar rapat koordinasi yang dihadiri perwakilan Sekab, Kementerian PUPR, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Bea Cukai dan perwakilan dari Kabupaten Karawang dan Bekasi.

Rapat tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa yang dibutuhkan di kawasan tersebut adalah pengelolaan infrastruktur bersama seperti pengelolaan air, sarana umum, jalan raya dan lain-lain. 

"Untuk itu model seperti kawasan ekonomi terpadu mungkin bisa diterapkan. Tetapi ini pun masih dalam pembicaraan, belum diputuskan," katanya melalui siaran pers pada Senin (13/11/2017). Keputusan rapat kajian akan menjadi acuan bentuk apa yang diterapkan di kawasan tersebut.

Luhut menerangkan pemerintah melakukan ini atas usulan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bulan lalu saat mereka bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa para pengusaha sebenarnya tidak memerlukan insentif fiskal dari pemerintah. Yang dibutuhkan adalah bagaimana mengelola infrastruktur di kawasan itu, menata ruang dan wilayah. Contohnya, pembagian yang jelas antara kawasan industri dan kawasan perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdul Rahman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper