Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Harga Batu Bara Kerek Pajak Sektor Tambang

Terkereknya harga komoditas, khususnya batu bara, mempengaruhi pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor pertambangan. Tren tersebut dipercaya akan berlanjut pada tahun depan.
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Terkereknya harga komoditas, khususnya batu bara, mempengaruhi pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor pertambangan. Tren tersebut dipercaya akan berlanjut pada tahun depan.

Yon Arsal, Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Ditjen Pajak mengatakan realisasi penerimaan pajak per sektor hingga pertengahan Desember lalu menunjukkan kenaikan tersebut. Pertumbuhan penerimaan pajak dari pertambangan tercatat mencapai 41,8%.

"Ya penerimaan sektor pertambangan memang naik signifikan, hal itu terjadi seiring dengan naiknya harga komoditas batu bara," kata Yon kepada Bisnis.com, Kamis (21/12/2017).

Yon menjelaskan kenaikan harga komoditas akan terus berpengaruh terhadap penerimaan pajak tahun 2018. Selain itu perbaikan kepatuhan wajib pajak (WP) serta peningkatan kepatuhan WP karena dampak dari kegiatan pengawasan merupakan faktor yang juga akan menentukan.

Perbaikan kepatuhan dari pelaku usaha tambang juga dipengaruhi oleh implementasi pengampunan pajak yang berakhir Maret lalu. Indikatornya rasio kepatuhan secara keseluruhan tahun ini mencapai 72% atau naik dibandingkan tahun yang hanya 61%.

"Tax amnesty ikut berkontribusi terhadap setoran sektor pertambangan, tetapi faktor peningkatan harga lebih dominan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper