Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Klaim Indonesia Lebih Menarik Ketimbang Amerika Serikat

JAKARTA Kondisi ekonomi Indonesia masih lebih menarik dibandingkan dengan Amerika Serikat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keynote speech dalam seminar Managing Urbanisation for Sustainable Cities, di Jakarta, Selasa (19/12)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keynote speech dalam seminar Managing Urbanisation for Sustainable Cities, di Jakarta, Selasa (19/12)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

JAKARTA — Kondisi ekonomi Indonesia masih lebih menarik dibandingkan dengan Amerika Serikat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan kebijakan AS untuk memangkas tarif pajak korporasi akan memberikan dampak terhadap ekonomi negeri Paman Sam di mana negara itu akan terlihat menarik bagi para investor.

“Jadi sebetulnya bukan capital outflow tapi AS jadi lebih menarik, dibandingkan dengan negara lain itu adalah sesuatu yang menyebabkan ekonomi AS menjadi positif, kita harapkan begitu. Kalau ekonomi AS menjadi bagus dia juga akan beri dampak positif pada seluruh dunia, jadi ini adalah dampak positifnya,” kata Sri Mulyani, Kamis (21/12/2017).

Kendati pun demikian, Menkeu menilai Indonesia masih jauh lebih menarik dibandingkan dengan negara adidaya tersebut.

“Namun semua yang disebut capital itu mencari tempat yang paling menarik, Indonesia memiliki tempat yang lebih menarik dari AS.”

Dalam hal ini, Sri Mulyani membandingkan banyak aspek di Indonesia yang lebih baik dibandingkan dengan AS seperti pertumbuhan ekonomi, demografi usia muda hingga dari sisi prospek perekonomian di mana up size Indonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan AS.

Selain semua faktor tersebut, ranking EoDB juga menjadi pendorong agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

“Maka perbaikan EoDB menjadi penting, bagaimana kita jadi investment grade outlook-nya makin stabil bahkan positif dan kita di-upgrade, itu gambarkan seluruh karakter prekonomian Indonesia yang positif itu akan makin banyak, sehingga kita bisa menahan kemungkinan capital itu outflowing untuk kembali ke AS, bahkan mereka akan membagi capital yang ada di dunia ini untuk ditanamkan di negara seperti kita.” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper