Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

90% Cryptocurrency di Dunia Berakhir Jadi Sampah

Bagi masyarakat maupun para pemilik modal yang hendak menggeluti bisnis virtual curenncy diminta untuk lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih cryptocurrency yang saat ini ada di dunia.
Ilustrasi/cryptocoinsnews
Ilustrasi/cryptocoinsnews

Bisnis.com, JAKARTA - Bagi masyarakat maupun para pemilik modal yang hendak menggeluti bisnis virtual curenncy diminta untuk lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih cryptocurrency yang saat ini ada di dunia.

Pasalnya, menurut Shandy Saputra, Indonesian Leader of Aladin Capital, sebuah perusahaan capital berbasis di Amerika Serikat yang juga menyediakan produk virtual curenncy, meskipun saat ini terdapat ribuan cryptocurrency yang ada di dunia, mayoritas berakhir dengan kegagalan alias bangkrut.

"Saat ini ada 1900 cryptocurenncy di dunia ini, tapi 90% diantaranya hanua berakhir menjadi sampah," tuturnya, di sela Peluncuran Aladin Coin di Jakarta, Kamis (25/1).

Menurut Shandy yang telah belasan tahun berpengalaman di dunia network marketing dan cryptocurrency itu, kegagalan tersebut dapat terjadi lantaran sistem yang dibangun oleh perusahaan bersangkutan tidak kuat dan dengan pengelolaan yang sembarangan.

"Jadi banyak yang asal buka crypto, dengan modal investasi Rp3 - 4 miliar, tapi ternyata hanya bertahan lima enam hari dan selanjutnya hanya jadi sampah," ujarnya.

Pihaknya mengklaim bahwa saat ini salah sayu crypto curenncy yang bisa dijadikan salah satu pilihan yakni adalah Aladin Coin. Pasalnya Aladin Coin memiliki sejumlah keunikan, seperti tidak bisa dibeli dengan mudah seperti cryptocurrency lainnya.

"Di sini jika anda tidak beli produk investasi di Aladin Capital, anda tidak akan bisa membeli produk Aladin Coin ini. Jadi berinvestasi dulu di Aladin Capital, lalu hasil dari investasi yang diperoleh dalam bentuk dollar itu baru bisa ditukarkan Aladin Coin dan baru bisa jual beli Aladin Coin," terangnya.

Menurutnya dana yang ditanamkan di Aladin Capital tersebut kemudian akan di investasikan pada instrumen saham, forex, logam mulia dan lain-lain.

Keunikan lainnya, kata dia, Aladin Capital mengklaim bahwa Aladin Coin adalah cryptocurrency yang memiliki jaminan dana di bank.

"Aladin Capital memiliki jaminan dana hingga US$1 miliar di HSBC UK. Jadi tidak akan bangkrut yang cryptocurrency seperti lain-lainnya," ujarnya.

Seperti diketahui bahwa meskipun Pemerintah Indonesia telah melarang penggunaan virtual currency seperti Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, ternyata hal itu tidak menyurutkan Aladin Capital masuk pasar Indonesia dan menawarkan cryptocurrency dengan nama Aladin Coin.

Aladin Capital adalah anak usaha dari Aladin Trust yang sudah teregistrasi sejak 2002 di Switzerland, kini mulai meluncurkan produknya yang bernama Aladin Coin di Indonesia, Kamis (25/1).

Chief Operating Officer (COO) Aladin Capital, Eric Nguyen menjelaskan bahwa Aladin Coin adalah cryptocurrency yang kini pertumbuhannya sangat pesat di Vietnam, semenjak dilahirkan pada November 2017 di Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper