Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Indonesia Jangan Terjebak Jadi Konsumen Bisnis Syariah

Presiden Joko Widodo menegaskan urgensi pembenahan dan reformasi keuangan syariah Indonesia mengingat besarnya potensi yang dimiliki.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (ketiga kiri), Ketua DPR Setya Novanto (kedua kiri) dan Ketua PBNU Said Aqil Siroj (kanan) meninjau kantor Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Syariah di sela-sela peresmiannya, di pondok pesantren KHAS Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/10)./ANTARA-Dedhez Anggara
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (ketiga kiri), Ketua DPR Setya Novanto (kedua kiri) dan Ketua PBNU Said Aqil Siroj (kanan) meninjau kantor Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Syariah di sela-sela peresmiannya, di pondok pesantren KHAS Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/10)./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo menegaskan urgensi pembenahan dan reformasi keuangan syariah Indonesia mengingat besarnya potensi yang dimiliki.

Dalam sambutannya pada rapat terbatas mengenai ekonomi syariah di Istana Kepresidenan, Jokowi menyebutkan realisasi industri perbankan dan nonperbankan syariah terus menunjukkan peningkatan, meski proporsinya masih terbatas.

"Aset perbankan syariah terus meningkat tahun 2017 tercatat Rp435 triliun atau 5,8% dari total aset perbankan Indonesia. Pasar modal syariah angkanya juga terus membaik," katanya hari ini, Senin (5/2/2018).

Saat ini, Indonesia merupakan negara terbanyak dalam hal penerbitan sukuk dengan pangsa pasar mencapai 19% dari total sukuk yang beredar di dunia.

Selain di sektor keuangan, peluang pendalaman industri syariah yang mencakup farmasi, fesyen, produk makanan halal, kosmetik halal, hingga pariwisata dinilainya masih terbuka lebar.

Dia juga menegaskan bahwa Indonesia jangan hanya terjebak dalam perannya sebagai konsumen dan harus bisa beralih menjadi produsen industri halal dengan memanfaatkan populasi Indonesia saat ini.

"Saya ingin menekankan dalan pengembangan ekonomi syariah jangan sampai kita hanya menjadi target pasar," tambahnya.

Potensi tersebut, ucapnya, harus dilihat dan dimanfaatkan untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan sehingga mampu menekan angka ketimpangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper