Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas: Setengah Dana K/L Untuk Papua Menumpuk di 5 Kabupaten/Kota

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/ Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional mendeteksi sekitar 50% dari Rp20 triliun dana transfer kementerian dan lembaga pemerintah ke Papua selama ini hanya menumpuk di lima kabupaten/ kota
ilustrasi./Bloomberg-Brent Lewin
ilustrasi./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/ Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional mendeteksi sekitar 50% dari Rp20 triliun dana transfer kementerian dan lembaga pemerintah ke Papua selama ini hanya menumpuk di lima kabupaten/ kota.

Seperti diketahui, lebih dari 10.000 anak-anak di kabupaten Asmat, Papua terkena gizi buruk pada tahun ini.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro menuturkan lima kabupaten dan kota tersebut umumnya berada di daerah garis pantai Papua. Namun, Bambang menolak mengungkapkan kabupaten dan kota yang dimaksud.

"Tentu ini teguran yang sangat keras buat pemerintah daerah karena mereka punya tanggung jawab yang besar. Kami harapkan kedepannya tidak ada lagi pemerintah kabupaten di Papua yg lalai untuk memperhatikan kesejahteraan rakyatnya," ujar Bambang, Kamis (7/2/2018).

Pemerintah pada 2016 tercatat mengalokasikan transfer anggaran ke Papua sebesar Rp80 triliun, di mana sekitar Rp60 triliun alokasi khusus dan Rp20 triliun dana transfer dari kementerian/ lembaga (K/L).

Jumlah tersebut sangat besar, dia mengungkapkan alokasi tersebut bisa menimbulkan kecemburuan di daerah lain karena daerah lain tidak menerima alokasi anggaran sebesar itu.

Ke depannya, Bappenas berharap akan ada pemerataan distribusi anggaran di daerah. Pemerintah telah memiliki desk khusus untuk menangani Papua yang dipimpin oleh Menkopolhukam.

"Kami harapkan pemerintah di Papua bisa melakukan alokasi anggaran yang baik dan memprioritaskan kepada pelayanan dasar masyarakat. Itu harus diutamakan," tegas Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper