Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam 10 Tahun, Pasar Asuransi Jiwa Dikuasai 10 Pemain Besar

Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), mengatakan dalam sepuluh tahun terakhir perolehan premi bisnis asuransi jiwa bertumbuh di kisaran 10%30%, kecuali pada 2008 yang dinilai bertumbuh single digit.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim (kanan) dan Ketua Panitia Digital and Risk Management in Insurance (DRiM) Christina W. Setyabudhi memberikan paparan dalam jumpa pers kegiatan di Jakarta, Rabu (24/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim (kanan) dan Ketua Panitia Digital and Risk Management in Insurance (DRiM) Christina W. Setyabudhi memberikan paparan dalam jumpa pers kegiatan di Jakarta, Rabu (24/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Sepuluh perusahaan mendominasi pendapatan premi asuransi jiwa dalam sepuluh tahun terakhir.

Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), mengatakan dalam sepuluh tahun terakhir perolehan premi bisnis asuransi jiwa bertumbuh di kisaran 10%–30%, kecuali pada 2008 yang dinilai bertumbuh single digit.

Kendati demikian, sebagian besar perolehan tersebut masih dikontribusikan oleh segelintir perusahaan asuransi jiwa.

“Kalau melihat struktur pasar, hampir 60% total premi dikuasai oleh 10 perusahaan besar,” ungkapnya di sela-sela seminar bertajuk Navigating the Changing Insurance Landscape, yang diselenggarakan oleh Swiss Re dan Indonesia Re, Selasa (13/2/2018).

Padahal, jelas Hendrisman, sampai saat ini ada 58 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Menurutnya, sepuluh besar asuransi jiwa ini sudah menguasai pasar dengan baik.

Selebihnya, kata dia, pendapatan premi itu dikontribusikan oleh perusahaan asuransi jiwa lain dengan pertumbuhan perolehan yang berbeda-beda. “Siapa yang paling menikmati ini growing 10%--30% itu di industri?”

Hendrisman pun mengakui kondisi tersebut masih terjadi sampai 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper