Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Tak Berdampak pada CAD Terlalu Dalam

Impor nonmigas pengaruhi current account defisit (CAD), tetapi dampaknya tidak terlalu besar.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo (ketiga kiri), didampingi Deputi Gubernur Erwin Rijanto (dari kiri), Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Rosmaya Hadi, dan Deputi Gubernur Sugeng, berbincang di sela-sela konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (16/11)./JIBI-Dwi Prasetya
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo (ketiga kiri), didampingi Deputi Gubernur Erwin Rijanto (dari kiri), Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Rosmaya Hadi, dan Deputi Gubernur Sugeng, berbincang di sela-sela konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (16/11)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Impor nonmigas pengaruhi current account defisit (CAD), tetapi dampaknya tidak terlalu besar.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan akselerasi yang terjadi pada impor barang baku dan barang modal memang berpengaruh pada current account defisit tetapi masih dapat terkendali.

"Dia [impor] memang menekankan CAD, cuma masih dalam keadaan yang cukup sehat, yakni tahun lalu 1,7%, dan untuk tahun ini kita perkirakan juga berada pada level 2%," katanya dalam dalam Konfrensi Pers BI di Jakarta, Kamis (15/2/2018).

Namun, menurut Mirza, peningkatan impor dapat diartikan peningkatan volume produksi di dalam negeri, karena barang impor yang masuk dari luar negeri tersebut adalah bahan baku dan dan barang modal.

"Ada barang pembentuk raw material Pembentuk besi dan perlengkapan. Jadi akselerasi import menunjukkan bahwa bahwa recovery dari itu memang terjadi," jelasnya.

Berdasarkan data BPS, nilai impor per Januari 2018 mencapai US$15,13 miliar, terdiri dari migas US$2,14 miliar dan nonmigas US$12,98.

Adapun jika ditelisik lebih dalam, ekspor non migas secara keseluruhan naik 3,65% dibandingkan Desember 2018. Beberapa barang yang naik signifikan adalah bahan kimia organik (25,01%), kendaraan dan bagiannya (31,81%), dan mesin dan pesawat listrik (5,98%).

"Itu menunjukkan [bahwa import barang ditujukan] untuk mensupport produk domestik bruto, dan menunjukkan juga investasi kita naik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M Richard
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper