Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efisiensi Dongkrak Laba CIMB Niaga (BNGA) Ke Angka Rp2,89 Triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk. mencatatkan kinerja yang cukup positik sepanjang 2017 lalu dilihat dari perkembangan sejumlah indikator keuangan utama.
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank CIMB Niaga di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank CIMB Niaga di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. mencatatkan kinerja yang cukup positif sepanjang 2017 lalu dilihat dari perkembangan sejumlah indikator keuangan utama.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, kenaikan laba bersih CIMB Niaga secara bank only mencapai Rp848,75 miliar atau melesat hingga 41,6% secara year on year. Total laba bersih perseroan tumbuh dari Rp2,04 triliun pada akhir 2016 menjadi Rp2,89 triliun pada akhir tahun lalu.

Kenaikan laba tersebut ditopang efisiensi biaya-biaya, seperti beban biaya pendanaan dan beban pencadangan kredit bermasalah. Dari segi pendapatan bunga, pada dasarnya perseroan mencatatkan penurunan, baik pada pendapatan bunga rupiah maupun pendapatan bunga valuta asing.

Akan tetapi, penurunan tersebut tertolong dengan adanya efisiensi biaya dana. Akibatnya, CIMB Niaga masih mampu membukukan kenaikan tipis pada komponen pendapatan bunga bersih sebesar 3,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp11,84 triliun.

Sementara itu, pendapatan nonbunga CIMB Niaga meningkat sebesar 6,3% didukung kenaikan keuntungan penjualan aset berupa surat berharga serta keuntungan dari transaksi spot dan derivatif. CIMB Niaga juga membukukan kenaikan pendapatan komisi/provisi/administrasi.

Kenaikan pendapatan nonbunga dibarengi dengan penurunan beban operasional nonbunga. Komponen beban yang berkurang signifikan yakni beban cadangan kerugian penurunan nilai atau CPKN kredit bermasalah dari Rp4,25 triliun pada akhir 2016 menjadi Rp3,69 triliun pada akhir 2017.

Efisiensi yang dilakukan CIMB Niaga tergambar dari penurunan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun menjadi 83,48% dari posisi tahun sebelumnya 89,10%

Sejumlah rasio lainnya juga mengindikasikan perbaikan kinerja. Misalnya, rasio nonperforming loan (NPL) gross turun 14 basis poin dari 3,89% pada akhir 2016 menjadi 3,75%, meskipun NPL net masih stagnan di level 2,16%.

Posisi rasio kecukupan permodalan (capital adequacy ratio/CAR) CIMB Niaga per akhir tahun lalu naik tipis dari 17,96% menjadi 18,60%. Adapun untuk rasio pembiayaan terhadap pendanaan atau loan to deposit ratio (LDR) cenderung turun dari 95,37% menjadi 94,67%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper