Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Topang Pertumbuhan Pembiayaan, MTF Jaring Samurai Loan

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) tahun ini kembali membuka keran pendanaan dari sindikasi internasional atau offshore loan. Jumlah yang dibidik minimal USD 100 juta (+/-Rp 1,371 triliun). Pinjaman tersebut untuk menopang target pembiayaan tahun ini yang dipatok Rp24 triliun. Direktur Keuangan MTF Arya Suprihadi mengatakan tahun lalu MTF berhasil menjaring USD 200 juta dari pinjaman luar negeri, antara lain dari perbankan Singapura, Taiwan, dan Jepang. Namun tahun ini pihaknya hanya akan fokus pada perbankan Jepang saja.
Suasana di kantor Mandiri Tunas Finance, Jakarta, Rabu (9/8/2017)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Suasana di kantor Mandiri Tunas Finance, Jakarta, Rabu (9/8/2017)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) tahun ini kembali membuka keran pendanaan dari sindikasi internasional atau offshore loan. Jumlah yang dibidik minimal USD 100 juta (+/-Rp 1,371 triliun). Pinjaman tersebut untuk menopang target pembiayaan tahun ini yang dipatok Rp24 triliun.

Direktur Keuangan MTF Arya Suprihadi mengatakan tahun lalu MTF berhasil menjaring USD 200 juta dari pinjaman luar negeri, antara lain dari perbankan Singapura, Taiwan, dan Jepang. Namun tahun ini pihaknya hanya akan fokus pada perbankan Jepang saja.

"Kami baru selesai menjalankan roadshow untuk mendapatkan pinjaman Samurai Loan dari Jepang, dengan nilai minimal USD 100 juta," kata Arya di Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Arya menjelaskan tahun ini offshore loan yang disasar fokus di Jepang saja karena tingkat suku bunga di negeri matahari terbit itu relatif rendah. MTF berharap bisa menuai benefit lebih, sebab pembiayaan juga akan difokuskan pada kelompok fixed-income dengan uang muka tinggi dan bunga bersaing.

Selain itu, portofolio pembiayaan MTF pun didominasi oleh merek kendaraan asal Jepang.

"Kita punya peluang untuk mendapatkan bunga yang lebih murah disana, ada interest dari perbankan di Jepang. Kita ingin dapat exposure lebih besar disana," ujarnya.

Jumlah tersebut besar kemungkinan akan bertambah pada semester II/2018, sebab tahun lalu saja minat perbankan asing untuk mendanai MTF cukup besar, yaitu pada kisaran USD 300 juta. Namun, hanya USD 200 juta saja yang akhirnya dijaring.

Saat ini proses penawaran pinjaman masih tahap book-building dan diprediksi bisa ditarik pada April atau Mei 2018. Jika penawarannya berlebih dan kebutuhan pembiayaan MTF naik, jumlah offshore loan akan ditambah.

"Tergantung penawarannya dan kedua tergantung jualannya kita," imbuhnya.

Sumber pendanaan lain berasal dari join financing dengan Bank Mandiri sebesar Rp14,4 triliun atau 60% dari kebutuhan pendanaan. Sebanyak Rp9,6 triliun sisanya didapat dari pinjaman perbankan lokal sebesar Rp4,6 triliun dan offshore loan Rp4 triliun.

Selain itu, tahun ini MTF juga kembali akan menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp1 triliun yang akan dibagi menjadi dua tahap masing-masing Rp500 miliar. Dari jumlah tersebut Rp825 miliar digunakan untuk membayar utang jatuh tempo dan sisanya untuk menopang pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper