Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diprotes, Yield Dana Haji Terlampau Tinggi

Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) menargetkan yield atau imbal hasil dari penempatan dana haji di investasi sebesar 6%-7% pada 2018.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) menargetkan yield atau imbal hasil dari penempatan dana haji di investasi sebesar 6%-7% pada 2018.

Batasan dana haji yang dapat diinvestasikan secara langsung telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2018 yakni sebesar 20% dari total dana haji.

Meski demikian, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Suprajarto mengaku keberatan dengan target yield di atas yield normal perbankan 4,9%.

"Saya agak protes, Pak Anggito. Yield yang tadi dipasang kayaknya tinggi banget, Pak," ujarnya dalam acara penetapan bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS-BPIH) di Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Menurutnya, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terkendala dengan suku bunga yang relatif tinggi selain itu rata-rata bank khususnya bank konvensional memiliki beban operasional yang cukup tinggi.

Selain itu, bunga kredit usaha rakyat (KUR) dipastikan turun menjadi 7% tahun ini sehingga menurutnya agak sulit bagi bank untuk mengejar yield dana haji di atas 6%.

Namun dirinya mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan fungsi investasi yang diberikan oleh BPKH melalui anak usahanya, BRI Syariah, untuk mencari potensi investasi yang menguntungkan.

"Untuk yield mohon dapat dipertimbangkan untuk dikaji kembali," ujar Suprajarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper