Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 2 Faktor Pendukung Pertumbuhan Premi Asuransi Jiwa Januari 2018

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang statistik asuransi per Januari 2018 menunjukkan pendapatan premi industri asuransi jiwa tumbuh 44,78%.
Karyawati melintas di depan logo perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawati melintas di depan logo perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang statistik asuransi per Januari 2018 menunjukkan pendapatan premi industri asuransi jiwa tumbuh 44,78%. Total pendapatan premi Januari 2018 tercatat Rp17,64 triliun, atau meningkat 44,78% (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan Januari 2017 sebesar Rp12,18 triliun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu berpendapat ada dua faktor utama pemicu pertumbuhan tersebut. Pertama, ada realisasi yang tertunda pada akhir 2017 lalu.

"Biasanya kalau pada Januari, prospek di tahun lalu, deal-nya baru di Januari, karena dibayar preminya di Januari, ya dicatatnya Januari," kata Togar kepada Bisnis, Selasa (6/3/2018).

Kedua, lanjut Togar, ada pula perusahaan asuransi yang menggenjot seluruh jalur distribusinya oada awal tahun, agar target tahunan tercapai.

"Ada target yang harus dipenuhi kan satu tahun. Kalau tidak dimulai dengan cepat, kan bisa bahaya," ujarnya.

Asosiasi diketahui menetapkan pertumbuhan pendapatan premi pada tahun ini berkisar 15,57% jika dibandingkan dengan target premi bruto 2017. Togar mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, industri aka menggenjot seluruh jalur distribusi, kendati kini masih mengandalkan agen dan bancasurrance.

"Semua kanal distribus yang ada kita genjot, dari mulai agen, telemarketing, digital, alternatif distribution channel, kumpulan," ujarnya.

Selain pendapatan premi yang naik, diketahui pula pada bulan pertama tahun ini aset industri asuransi jiwa bertumbuh 30,57% (yoy) menjadi Rp523,01 triliun. Pada periode yang sama total investasi industri mencapai Rp466,06 triliun atau meningkat 34,27% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper