Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUI Kembangkan Gerakan Ekonomi Umat

Peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat yang selama ini diharapkan datang dari skema triple down effect nyatanya tak pernah terjadi. Nyatanya kekayaan hanya berpusat pada kalangan konglomerat yang semakin harinya semakin kaya saja.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua MUI KH Maruf Amin (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Wimboh Santoso (ketiga kiri) serta Ketua Bank Wakaf Mikro Tanara Syamsudin (tengah) berdialog dengan petugas konter Bank saat Peluncuran Bank Wakaf Mikro Tanara di Serang, Banten, Rabu (14/3/2018)./ANTARA-Asep Fathulrahman
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua MUI KH Maruf Amin (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Wimboh Santoso (ketiga kiri) serta Ketua Bank Wakaf Mikro Tanara Syamsudin (tengah) berdialog dengan petugas konter Bank saat Peluncuran Bank Wakaf Mikro Tanara di Serang, Banten, Rabu (14/3/2018)./ANTARA-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat yang selama ini diharapkan datang dari skema triple down effect nyatanya tak pernah terjadi.

Kekayaan hanya berpusat pada kalangan konglomerat yang semakin harinya semakin kaya saja.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin saat mendapatkan Lifetime Achievement Awards dari Obsession Awards 2018 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Amin mengatakan saat ini MUI tengah mengembangkan gerakan ekonomi umat untuk mengurangi masalah tersebut. "Kekayaan dari atas tidak pernah menetes ke bawah, sekarang kita harus membangun dari bawah, salah satunya dengan gerakan ekonomi umat," katanya.

Gerakan ekonomi umat, kata Amin, adalah salah satu dari tiga gerakan yang sedang difokuskan oleh MUI. Dua gerakan lainnya adalah mengembangkan Islam moderat yang toleran dan meningkatkan paradigma keislaman umat di Indonesia.

"Menjaga bangsa dan negara ini supaya tetap utuh, dan menjaga pranata lembaga kenegaraan supaya bangsa in tidak pecah. Persaudahraan sesama bangsa, memberdayakan umat," katanya.

Penghargaan yang didapatkannya diharapkan dapat menjadi pemicu kerja yang lebih keras lagi bagi dirinya sebagai ketua MUI maupun kepada MUI sebagai sebuah lembaga.

Penghargaan itu diberikan kepadanya karena dianggap dapat menjadi pemimpin umat Islam yang moderat di masa sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper