Bisnis.com, JAKARTA—China menyatakan siap untuk mengantisipasi setiap dampak negatif dari perang dagang dengan Amerika Serikat, menurut kementerian perdagangan negara itu.
Kementerian Perdagangan China menegaskan bahwa peningkatan tarif impor tidak akan berdampak kuat terhadap keseluruhan industri dalam negerinya.
“Amerika Serikat akan salah hitung kalau negara itu memutuskan untuk membalas peningkatan tarif impor dari China,” ujar Gao Feng, Juuru Bicara Kementerian Perdagangan China, sebagaimana dikutip Reuters Kamis (19/4/2018).
Menjawab pertanyaan apakah China meremehkan tindakan Trump untuk menghadapi China, Gao mengatakan bahwa Beijing berharap Washington justru tidak memandang sebelah mata aksinya dalam menghadapi persaingan dagang.
Sebagian besar analis percaya kedua pihak pada akhirnya akan mencapai kompromi dan menghindari perang dagang yang saling merugikan. Akan tetapi, sejauh ini China dan AS belum mengadakan pertemuan resmi untuk membahasnya.
Dalam satu ketegangan hubungan dagang terbaru, AS pekan ini melarang penjualan suku cadang kepada perusahaan telekomunikasi China, ZTE untuk masa tujuh tahun. Sedangkan China mengumumkan tarif anti dumping yang cukup tinggi atas impor bahan pangan dari AS dan sejumlah kebijakan atas impor karet sistetis impor dari AS, Eropa dan Singapura.
China akan mengambil kebijakan setiap waktu untuk setiap tindakan yang diambil AS atas perusahaan ZTE, ujar Gao.
Pada 2 April, China mengenakan tarif impor tambahan atas 128 produk AS, termasuk daging babi beku dan miniman anggur sebagai balasan atas kenaikan tarif baja dan alumnium yang diberlakukan AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
