Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Hartarto: Indonesia Bisa Tembus 4 Besar Dunia

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dalam beberapa dekade mendatang. Bahkan, Indonesia bisa menembus nomor empat dunia negara dengan perekonomian terbesar pada 2050.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) didampingi CEO Mitsubishi Motors Osamu Masuko melakukan tes drive usai prosesi penyerahan mobil hybrid dan mobil listrik kepada pemerintah Indonesia di Jakarta, Senin (26/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) didampingi CEO Mitsubishi Motors Osamu Masuko melakukan tes drive usai prosesi penyerahan mobil hybrid dan mobil listrik kepada pemerintah Indonesia di Jakarta, Senin (26/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dalam beberapa dekade mendatang. Bahkan, Indonesia bisa menembus nomor empat dunia negara dengan perekonomian terbesar pada 2050.

Airlangga menjelaskan kemajuan tersebut akan dialami Indonesia melalui beberapa tahap, yakni menjadi negara peringkat tujuh dunia pada 2030, lalu bisa pada 2050 akan mampu menduduki peringkat empat dunia.

"Berdasarkan apa yang sudah disampaikan oleh research kelas dunia, itu nanti Indonesia akan keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju pada 2030, rangkingnya nomor tujuh dunia. Dilanjutkan pada 2050 Indonesia akan menjadi nomor empat dunia, 100 tahun pascakemerdekaan," paparnya seusai memberi uraian dalam diskusi yang berlangsung di Kantor Para Syndicate, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Airlangga menjelaskan hal tersebut tidak terlepas dari banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang dalam kacamata pemerintah merupakan bonus demografi yang bisa dimaksimalkan.

"Jumlah penduduk dan resource yang ada di Indonesia itu merupakan berkah yang harus dimaksimalkan dan disyukuri," ujarnya.

Sebelumnya, Airlangga mengatakan regulasi Indonesia terkait dengan penerapan ekonomi digital di masa depan harus dilakukan penyesuaian. Namun, menurutnya, hal terpenting dalam menghadapi Revolusi 4.0 bukanlah regulasi, melainkan inovasi.

"Regulasi itu nantilah menyusul. Hal yang terpenting itu kita harus melakukan inovasi-inovasi terlebih dahulu. Terlalu lama kalau kita menunggu regulasi," ucapnya.

Terkait dengan kondisi banyaknya negara-negara di dunia banyak yang masih belajar dalam menghadapi era ekonomi digital, termasuk Indonesia, Ketua Umum Partai Golkar tersebut menilai Indonesia sudah selangkah lebih maju.

"Sementara negara-negara lain masih belajar, Indonesia sudah memiliki model terkait dengan penerapan Revolusi Industri 4.0," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper