Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Diterpa Gejolak Global, Pemerintah Pastikan APBN Tetap Aman

Bisnis.com, JAKARTA - Meski diterpa oleh volatilitas global, pemerintah memastikan bahwa pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 masih tetap terkendali.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat konferensi pers realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) triwulan pertama 2018, di Jakarta, Senin (16/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat konferensi pers realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) triwulan pertama 2018, di Jakarta, Senin (16/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Meski diterpa oleh volatilitas global, pemerintah memastikan bahwa pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 masih tetap terkendali.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa hampir semua sektor penopang APBN terjaga kinerjanya, penerimaan perpajakan masih tumbuh dua digit, realisasi belanja juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu, serta pembiayaan utang yang masih cukup terkendali.

"Realisasi APBN sampai dengan April masih cukup baik, kalau dilihat dari sisi gejolak yang terjadi, memang terlihat indikator volatilitas di sektor keuangan cukup meningkat," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Kinerja positif APBN ini bisa dilihat dari pendapatan negara yang secara nominal dan persentase lebih tinggi dibandingkan dengan capaian April 2017. Kinerja positif pendapatan negara ini ditopang oleh penerimaan perpajakan yang mencapai Rp416,9 triliun atau tumbuh sebesar 14,9% jika menghilangkan variiabel pengampunan pajak.

"Fokus pemerintah sekarang dengan APBN yang makin sehat adalah bagaimana bisa menopang kegiatan investasi dan ekspor agar ekonomi kita tumbuh lebih tinggi," ungkapnya.

Adapun hingga akhir April 2018, akibat volatilitas global baik yang merupakan implikasi dari kebijakan moneter Amerika Serikat maupun imbas dari ketegangan terkait kesepakatan nuklir Irak, nilai tukar rupiah masih bergerak menjauhi asumsi dalam APBN 2018 yakni sebesar Rp13.500. Sementara itu, harga minyak mentah Indonesia telah tembus ke angka US$64,1 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper