Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25% merupakan hal yang bagus.
Wimboh mengatakan langkah ini semoga dapat menyeimbangkan dampak normalisasi kebijakan di Amerika Serikat. "[penyesuaian] Ada ukurannya lah, bank sentral kan ada hitungannya," tutur Wimboh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (18/5/18).
OJK sendiri berharap penyesuaian yang dilakukan Bank Indonesia mampu menjaga stabilitas sistem keuangan. Pihaknya, enggan berkomentar pada posisi berapa penyesuaian suku bunga dapat memberikan stabilitas sistem keuangan. "Kita mendukung penyesuaian suku bunga saja," tambahnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 16-17 Mei 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25%.
Berdasarkan catatan Bisnis, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 98 poin atau terdepresiasi 0,70% ke level Rp14.156 per dolar AS pada perdagangan pasar spot hari ini, Jumat (18/5/2018).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel