Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengklaim akan terus melakukan pemantauan terhadap kesehatan keuangan dan tata kelola dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kami akan terus melakukan pengawasan baik dari sisi governance maupun transparansi, supaya terus ditingkatkan dan terus dijaga," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam Konferensi Pers Penguatan Koordinasi Untuk Stabilisasi dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi, di Jakarta, Senin (28/5/2018).
Hal tersebut dilakukan agar BUMN dapat menjadi sumber kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia.
"Bukan malah dijadikan sumber spekulasi," imbuhya.
Berdasarkan catatan Bisnis, sepanjang periode berjalan 2018, tiga korporasi pelat merah telah menghimpun dana melalui penerbitan obligasi global, dengan total emisi jenis surat utang tersebut telah mencapai US$2,90 miliar.
Sri Mulyani mengatakan pihaknya sangat memahami beban yang dihadapi BUMN, sebagai entitas yang mendapatkan penugasan dari pemerintah, dan dalam waktu bersamaan juga sebagai motor penggerak ekonomi.
Baca Juga
"Namun, tetap sebagai korporasi kami berharap dia tetap sehat," katanya.
Ke depan, Menkeu menjamin BUMN akan mengedepankan inovatif financing seperti sekuritasi aset, peneribitan comodo bond secara hati-hati, dan kerja sama dengan investor strategis sinergi antar BUMN, maupun BUMN dengan swasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel