Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2018, Hasil Investasi Asuransi Jiwa Minus Rp2,86 triliun

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim mengatakan, total pendapatan industri asuransi jiwa pada kuartal I/2018 mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan adanya nilai negatif dari hasil investasi pada kuartal I/2018.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim (tengah), beserta Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional Wiroyo Karsono (kanan) dan Ketua Bidang Hukum dan Kepatuhan Maryoso Sumaryono (kiri) memaparkan hasil Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal I, di Jakarta, Senin (28/5/2018)./Istimewa
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim (tengah), beserta Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional Wiroyo Karsono (kanan) dan Ketua Bidang Hukum dan Kepatuhan Maryoso Sumaryono (kiri) memaparkan hasil Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal I, di Jakarta, Senin (28/5/2018)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim mengatakan, total pendapatan industri asuransi jiwa pada kuartal I/2018 mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan adanya nilai negatif dari hasil investasi pada kuartal I/2018.

Kinerja industri asuransi jiwa pada kuartal I/2018 menunjukkan, total pendapatan (income) tercatat turun 7,8% menjadi Rp51,97 triliun, dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp56,37 triliun.

Sementara itu, hasil investasi tercatat minus Rp2,86 triliun atau turun 124,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,80 triliun.

Hendrisman mengatakan, hasil investasi industri asuransi jiwa mengalami penurunan signifikan hingga 124,2% karena kondisi pasar modal pada awal tahun ini belum terlalu baik.

Meski demikian, jumlah investasi pada kuartal I/2018 sebesar Rp491,52 triliun atau meningkat 16,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp420,82 triliun. Adapun, portofolio investasi terdiri dari 35% di reksa dana, 30,4% di saham, 13,6% di surat berharga negara. 9,2% di deposito, 2,5% di properti, 7,1% di sukuk korporasi, 1,6% di penyertaan langsung, dan 0,5% lainnya.

Kenaikan di sejumlah indikator, secara signifikan memengaruhi kenaikan pada total aset sebesar 15,6% menjadi Rp550,08 triliun. "Berdasarkan pencapaian pertumbuhan, ini menjelaskan bahwa industri asuransi jiwa terus tumbuh, melalui komitmen upaya peningkatan literasi dan inklusi yang terus disampaikan kepada masyarakat Indonesia. Kami optimistis kinerja industri asuransi jiwa akan meningkat signifikan di sepanjang 2018 nantinya," kata Hendrisman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper