Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bernanke: Ekonomi AS Bakal Alami Momen 'Wile E. Coyote' pada 2020

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dinilai bisa menghadapi perlambatan yang menantang, saat stimulus fiskal yang kuat oleh pemerintahan Presiden Donald Trump memudar setelah dua tahun.
Bernanke./.
Bernanke./.

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dinilai bisa menghadapi perlambatan, saat stimulus fiskal yang kuat oleh pemerintahan Presiden Donald Trump memudar setelah dua tahun.

Menurut mantan Gubernur The Federal Reserve Ben Bernanke, pemotongan pajak pribadi dan perusahaan sebesar US$1,5 triliun serta peningkatan pengeluaran federal sebesar US$300 miliar yang ditandatangani Presiden Trump "membuat pekerjaan The Fed menjadi lebih sulit" karena datang pada saat tingkat pengangguran di AS sangat rendah.

“Apa yang Anda dapatkan adalah stimulus pada saat yang sangat salah,” ujar Bernanke pada Kamis (7/6/2018) dalam sebuah diskusi kebijakan di American Enterprise Institute.

“Ekonomi telah mengalami kondisi 'full employment',” tambah Bernanke, seperti dikutip Bloomberg.

Menurutnya, stimulus yang dilancarkan akan memukul ekonomi secara besar-besaran tahun ini dan tahun depan.

“Kemudian pada tahun 2020 akan terjadi momen seperti yang dialami Wile E. Coyote,” kata Bernanke, merujuk pada karakter yang digambarkan kerap terjun dari tebing dalam serial kartun Road Runner.

Momen untuk kemungkinan perlambatan seperti yang disebutkan Bernanke tidak sejajar dengan Trump, yang menyebut ekonomi saat ini sebagai yang terbaik serta dikabarkan akan kembali mencalonkan diri dalam pilpres 2020.

Perlambatan Pertumbuhan

Kantor Anggaran Kongres memperkirakan pada bulan April bahwa stimulus akan mengangkat pertumbuhan menjadi 3,3% tahun ini dan 2,4% pada 2019, dibandingkan dengan 2,6% pada 2017.

Sementara itu, pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) melambat menjadi 1,8% pada 2020 dalam proyeksi CBO. Pejabat The Fed sendiri memperkirakan pertumbuhan sebesar 2% pada 2020 dalam proyeksi median mereka pada Maret.

Tingkat perlambatan saat stimulus memudar menjadi isu perdebatan di kalangan ekonom, dengan beberapa memprediksi efeknya bisa bertahan lebih dari dua tahun jika AS meningkatkan persediaan modalnya serta meningkatkan tenaga kerjanya selama periode pertumbuhan yang kuat ini.

Kongres juga bisa merancang undang-undang pengeluaran baru untuk memuluskan program itu, menurut Bernanke.

Dengan stimulus yang datang pada saat tingkat pengangguran telah rendah - mencapai 3,8% pada bulan Mei, setara dengan level terendah dalam hampir lima dekade – para pejabat Fed telah memproyeksikan inflasi mungkin akan melampaui target 2% mereka, sehingga menghasilkan kebijakan moneter yang sedikit membatasi di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper