Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga BI Bisa Tembus 5,5% Akhir 2018

Suku bunga kebijakan Bank Indonesia diproyeksi akan tembus hingga 5,5% pada akhir tahun seiring dengan langkah Federal Reserve yang menerapkan kenaikan Fed Fund Rate sebanyak empat kali pada tahun ini.
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Suku bunga kebijakan Bank Indonesia diproyeksi akan tembus hingga 5,5% pada akhir tahun seiring dengan langkah Federal Reserve yang menerapkan kenaikan Fed Fund Rate sebanyak empat kali pada tahun ini.

Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah melihat Bank Indonesia tidak akan ragu menaikkan suku bunga apabila pasar bergejolak pasca libur panjang ini, yakni dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 27-28 Juni 2018.

"Sesuai pernyataan Pak Perry respon BI selanjutnya akan menaikkan suku bunga," ujar Piter kepada Bisnis. Sebenarnya, langkah BI untuk tetap pre-emptive, front loading dan ahead the curve diarahkan untuk menjaga stabilitas pasar. Menurut Piter, BI pasti tidak mau melakukan kesalahan lagi dengan menunda kenaikan suku bunga setelah The Fed menaikkan FFR.

Dengan dua kali kenaikan FFR pada September dan Desember, dia memperkirakan BI akan melakukan penyesuaian sebanyak dua kali untuk merespon langkah bank sentral AS tersebut.

"Suku bunga acuan diperkirakan akan berada di level 5,5% pada akhir tahun 2018," tegas Piter. Dia menilai proyeksi 5,5% tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena kisarannya masih cukup rendah dan masih kondusif untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Dengan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 12-13 Juni 2018, BI melihat probabilitas kenaikan FFR tambahan pada Desember telah mencapai lebih dari 50%.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bank sentral harus melakukan langkah antisipatif jika probabilitasnya meningkat hingga empat kali dari semula tiga kali pada tahun ini.

"Jangan tunggu kenaikannya baru merespon. Jika Anda hidup di bawah ketidakpastian, jangan tunggu ketidakpastian datang. Anda harus melakukan antisipasi!" tegas Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper