Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 25 JUNI: Defisit Bayangi Neraca Mei, Pilkada dan Beleid Bunga Bayangi Pasar

Berita seputar neraca perdagangan Mei 2018 serta dua isu domestik yang membayangi pasar menjadi sorotan media massa hari ini, Senin (25/6/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar neraca perdagangan Mei 2018 serta dua isu domestik yang membayangi pasar menjadi sorotan media massa hari ini, Senin (25/6/2018).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Defisit Bayangi Neraca Mei. Aktivitas produksi yang lesu di tengah banjir impor barang konsumsi dan bahan baku menjelang Ramadan serta berbagai hambatan ekspor komoditas unggulan membayangi neraca perdagangan Mei 2018. (Bisnis Indonesia)

Saham Peritel & Jalan Tol Terkerek. Di tengah tekanan indeks harga saham gabungan, saham emiten peritel dan pengelola jalan tol mendapat sentimen positif dari momentum libur Lebaran 2018. Sebulan terakhir, IHSG terkoreksi 2,11% ke level 5.821,81 pada penutupan perdagangan Jumat (22/6). Sepanjang tahun berjalan 2018, indeks sudah melorot 8,4% dari posisi penutupan akhir 2017. (Bisnis Indonesia)

Kepatuhan UMKM Naik. Ditjen Pajak optimistis kebijakan memangkas tarif PPh final dari 1% menjadi 0,5% akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dinilai masih minim. (Bisnis Indonesia)

BI Disarankan Tak Naikkan 7DRR. Bank Indonesia diminta tidak terlalu agresif dalam merespons kenaikan suku bunga The Fed. BI pun disarankan untuk tidak menaikkan suku bunganya. BI 7-day Repo Rate (7-DRR) atau suku bunga acuan BI diharapkan tidak naik dalam waktu dekat karena kondisi ekonomi dalam negeri masih stabil. (Bisnis Indonesia)

Pilkada dan Beleid Bunga Bayangi Pasar. Pada awal pekan ini, dua isu domestik akan menyetir arah pasar saham dan pasar finansial Indonesia. Setelah dikocok oleh isu perang dagang dan kenaikan bunga The Fed pekan lalu, kini investor akan menyoroti dua isu besar: pilkada serentak dan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. (Kontan)

Direksi Baru BEI Harus Fasilitasi Liquidity Buffer. Direksi BEI baru yang akan disahkan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan 29 Juni mendatang diharapkan lebih agresif mengembangkan pasar modal ke depan, dengan mendorong peningkatan transaksi, jumlah investor, emiten baru, kinerja emiten, dan kapitalisasi pasar. (Investopr Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper