Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FOMC Minutes 12-13 Juni Ungkap Kekhawatiran Risiko Kebijakan Perdagangan

Para pembuat kebijakan The Federal Reserve membahas resesi serta menyatakan kekhawatiran bahwa tensi perdagangan global dapat memukul ekonomi yang sebagian besar terlihat kuat. Hal ini tercantum dalam risalah pertemuan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (FOMC minutes) tersebut pada 12-13 Juni.

Bisnis.com, JAKARTA – Para pembuat kebijakan The Federal Reserve membahas resesi serta menyatakan kekhawatiran bahwa tensi perdagangan global dapat memukul ekonomi yang sebagian besar terlihat kuat.

Hal ini tercantum dalam risalah pertemuan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (FOMC minutes) tersebut pada 12-13 Juni.

Risalah itu juga menunjukkan para pembuat kebijakan mungkin segera memberi sinyal bahwa siklus kenaikan suku bunga The Fed cukup maju sehingga kebijakan tidak lagi mendorong ataupun menghambat ekonomi.

Secara keseluruhan, risalah itu memperlihatkan kesan positif The Fed dengan kekuatan ekonomi AS serta kepercayaan diri dalam rencananya untuk terus menaikkan suku bunga. Di sisi lain, ada pula kekhawatiran dengan apa yang dapat mendorong ekonomi keluar dari arah kenaikannya.

“Sebagian besar (pembuat kebijakan The Fed) mencatat bahwa ketidakpastian dan risiko yang terkait dengan kebijakan perdagangan telah meningkat serta khawatir bahwa ketidakpastian dan risiko seperti itu pada akhirnya dapat memiliki efek negatif,” menurut risalah itu, seperti dikutip Reuters.

Terdapat kekhawatiran bahwa kenaikan tarif baru-baru ini yang dikenakan oleh pemerintah AS dan sejumlah mitra dagangnya membebani investasi.

“Ancaman perdagangan adalah faktor risiko utama sehingga pejabat The Fed akan memantau bagaimana hal itu mempengaruhi bisnis,” kata Putri Pascualy, seorang manajer portofolio di Pacific Alternative Asset Management Co. di Irvine, California.

Para pembuat kebijakan The Fed juga mengadakan diskusi yang luas tentang apakah spread yang tipis baru-baru ini antara suku bunga jangka pendek dan jangka panjang  merupakan tanda resesi yang akan datang.

“Sejumlah peserta berpikir akan penting untuk terus memantau kemiringan kurva imbal hasil,” menurut risalah itu.

Pada pertemuan tersebut, para pembuat kebijakan juga membahas presentasi khusus oleh staf Fed tentang potensi indikator lain dari resesi, yakni spread antara tingkat kebijakan Fed saat ini dan tingkat yang diharapkan beberapa kuartal ke depan yang berasal dari pasar berjangka.

Indikator itu dinilai memiliki informasi yang lebih dapat diandalkan daripada kurva imbal hasil, yang mungkin terdistorsi oleh faktor-faktor sementara. 

Dokumen itu tidak menunjukkan apakah para pembuat kebijakan mengambil kurva imbal hasil atau informasi dari presentasi staf sebagai petunjuk ke arah resesi yang akan datang.

Para pembuat kebijakan umumnya sepakat bahwa data ekonomi terbaru menunjukkan ekonomi kuat yang berkembang sesuai dengan harapan mereka.

Namun, mereka juga membahas sejumlah faktor global yang berpotensi membebani ekonomi atau prospeknya, termasuk perkembangan politik dan ekonomi di Eropa dan beberapa negara emerging market.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper