Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Berharap Implementasi OSS Dongkrak Kinerja Investasi

Bisnis.com, JAKARTA Pemerintah menargetkan pertumbuhan investasi asing langsung di Indonesia sebesar 5% dari yang saat ini hanya 1%.
Online Single Submission dapat diakses di laman http://oss.ekon.go.id/web/.
Online Single Submission dapat diakses di laman http://oss.ekon.go.id/web/.

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan pertumbuhan investasi asing langsung di Indonesia sebesar 5% dari yang saat ini hanya 1%.

Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Edy Putra Irawady mengatakan, angka itu berasal dari rerata investment outflow yang beredar dengan jumlah sekitar 15 jutaan per tahun.

Lebih pahit, mayoritas investasi masuk ke Indonesia melalui negara lain seperti Singapura.

Tak hanya itu, OSS diharapkan juga memperbaiki iklim investasi dalam negeri. Pasalnya, selama 7 tahun belakang investasi batal mencapai 68%.

"Dari angka itu 29% merupakan investasi dalam negeri yang tidak jadi karena rumit mengurus izin," katanya, Senin (9/7/2018).

Adapun, Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN juga masih kecil atau dari target 39%-40% per tahun saat ini baru 32%. Artinya, investasi perorangan tidak terbuka.

Hal ini juga mengindikasi, perlambatan investasi UMKM karena mahalnya mengurus izin.

Lebih jauh, nantinya investasi iklim usaha bisa mendongkrak perekonomian nasional yang akan melahirkan pertumbuhan ekspor, perluasan wisata, dan industri.

"Kalau sistem mempermudah, rezim disederhanakan maka dampaknya signifikan terhadap ketiga sektor itu. Selama ini, Indonesia dinilai berpeluang karena faktor jumlah penduduknya yang besar tetapi jika sistem birokrasi perizinan kacau, peluang itu tidak berarti," ujar Edy.

Adapun sampai peluncuran OSS hari ini, pemerintah sudah melaksanakan 8 kali bimbingan teknis pada seluruh Pemda dan dua kali langsung oleh Presiden.

Menurut Edy, saat ini secara umum kesiapan daerah sudah baik, dari 542 kabupaten/kota hanya tinggal 76 yang belum menyelesaikan satuan tugasnya.

"Kami sudah minta Menkominfo segera perluasan jaringan, karena OSS yang belum bisa digunakan sekarang hanya Indonesia bagian timur," katanya.

Di sisi lain, pelaku usaha menyambut baik diresmikannya sistem perizinan terintegrasi elektronik atau OSS. Apindo dan Kadin pun berencana akan mengirim tim untuk langsung mempelajari prosesnya secara langsung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper