Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam 6 Bulan, BTPN Raup Untung Rp1 Triliun

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) pada semester I/2018 membukukan kenaikan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp1,09 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp935 miliar.
Pekerja membersihkan logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk di Jakarta, Kamis (2/11)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja membersihkan logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk di Jakarta, Kamis (2/11)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) pada semester I/2018 membukukan kenaikan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp1,09 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp935 miliar.

Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan, digitalisasi berdampak pada biaya dana dan biaya operasional yang menjadi lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya.

“Melalui transformasi digital ini, jaringan layanan nasabah bertambah luas dengan kualitas yang tetap terjaga, meski jumlah kantor cabang berkurang dan organisasi menjadi lebih ramping,” ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers, Selasa (17/7/2018).

Transformasi dan inovasi digital menurunkan biaya operasional sebesar 12% secara yoy dari Rp2,73 triliun pada Juni 2017 menjadi Rp2,40 triliun pada Juni 2018.Sehingga rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) mencatatkan penurunan dari 63% menjadi 54% pada periode yang sama. 

Jerry menambahkan, sampai dengan Juni 2018, BTPN Wow! telah memiliki 5,24 juta nasabah yang dilayani oleh lebih dari 213.000 agen, sedangkan jumlah pengguna Jenius telah mencapai lebih dari 700.000 nasabah.  

Adapun,  transformasi digulirkan dengan mengubah konsep pelayanan nasabah dari bank-centric, menjadi customer-centric.

Dari segi bisnis lainnya, kinerja kredit menunjukkan pertumbuhan meskipun sedikit lambat yakni sebesar 2% secara yoy dari Rp66,3 triliun menjadi Rp67,8 triliun.

Penyaluran kredit tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tecermin dari tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 1,13%. Adapun, rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 24,1% sementara nilai aset tumbuh 3% menjadi Rp99,9 triliun.

Sejalan dengan laju pertumbuhan kredit, BTPN memupuk likuiditas secara lebih seimbang. "Total pendanaan atau funding meningkat 2% dari Rp78,5 triliun pada akhir Juni 2017 menjadi Rp80,3 triliun pada akhir Juni 2018," kata Jerry.

Dari jumlah tersebut komposisi dana pihak ketiga (DPK) meningkat 4% dari Rp69,4 triliun menjadi Rp72 triliun, sedangkan pinjaman pihak lain turun 7% dari Rp9,03 triliun menjadi Rp8,35 triliun. Rasio likuiditas atau loan to funding ratio (LFR) berada di level yang aman sebesar 84%.

Sepanjang semester I/2018 BTPN telah mengalokasikan dana investasi baru untuk Jenius dan BTPN Wow! sebesar Rp306 miliar.

Selain fokus mengembangkan platform digital, BTPN juga tetap menjaga komitmennya dalam memberdayakan dan meningkatkan kapasitas nasabah melalui Program Daya, yakni kegiatan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan dan terukur.

Untuk menciptakan aktivitas pendampingan yang lebih luas dan efektif, BTPN juga mengimplementasikan Program Daya secara digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper