Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Digital Menjamur, Pilih Aman atau Nyaman?

Transaksi mikro cari nyaman atau aman? kata Aji Sulaiman Executive Director dari Asosiasi Fintech Indonesia dalam sebuah diskusi bertajuk Digital Banking yang diadakan PwC Indonesia, beberapa waktu lalu.
Ilustrasi pembayaran menggunakan QR Code dengan ponsel pintar/Flickr
Ilustrasi pembayaran menggunakan QR Code dengan ponsel pintar/Flickr

“Transaksi mikro cari nyaman atau aman?” kata Aji Sulaiman Executive Director dari Asosiasi Fintech Indonesia dalam sebuah diskusi bertajuk Digital Banking yang diadakan PwC Indonesia, beberapa waktu lalu.

Yang dimaksud transaksi mikro adalah bayar tol, beli makanan, hingga transaksi di minimarket. Pertanyaan itu sendiri muncul seiring dengan disrupsi teknologi yang kini telah menyentuh berbagai lini kehidupan, tidak terkecuali sistem pembayaran.

Perbankan pun telah meluncurkan produk berbasis teknologi kode QR yang dapat digunakan melalui ponsel pintar. Sebut saja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang belum lama ini meluncurkan yap!

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo Yap mengatakan yap! yang tergolong digital mobile payment suatu bentuk upaya memberikan pengalaman lebih kepada nasabah. Perseroan belum memiliki target apapun terkait produk anyar ini.

“Kalau lihat business case lain, butuh waktu 2—3 tahun untuk penetrasi pasar,” ujarnya.

Produk baru tidak melulu satu bentuk ekspansi perusahaan untuk memacu pendapatan. Produk yap! yang mengincar generasi milenial menjadi strategi untuk mempertahankan nasabah.

Regenerasi konsumen tengah terjadi pada berbagai sektor bisnis. Generasi milenial dalam beberapa tahun ke depan akan mengisi posisi penting di dunia usaha.

“Tapi ya memang ujungnya meningkatkan pengendapan DPK [dana pihak ketiga], tapi itu masih belum menjadi konsentrasi sekarang,” tambah Anggoro.

Beberapa waktu terakhir BNI terbilang agresif mengenalkan satu cara pembayaran mikro melalui ponsel pintar tersebut. Dalam sebuah acara bernama Kampung BUMN di Gelora Bung Karno, Jakarta, sebuah papan akrilik dengan kode QR milik yap! bertengger di seluruh usaha kecil menengah yang menjajakan produknya.

Imam, seorang pengunjung berumur 24 tahun, mengatakan antusias menggunakan cara baru untuk bertransaksi itu. Menurutnya, dalam sistem ini hal yang terpenting adalah kenyamanan konsumen. Pasalnya digital mobile payment hanya akan digunakan untuk transaksi mikro.

“Aman atau tidak, tidak begitu saya pikirkan, karena tidak akan taruh uang banyak juga di situ,” katanya.

Menurutnya, digital mobile payment diciptakan untuk kemudahan transaksi. Dia khawatir apabila perbankan fokus meningkatkan keamanan, malah akan menurunkan tingkat kenyamanan penggunaan.

Dalam kesempatan berbeda, Vice Chairman Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Pudja Unggul Kartiman mengatakan industri jasa keuangan jadi satu sektor seksi yang diincar oleh penjahat siber. Seberapa kecil pun transaksi, konsumen perlu dijamin dengan sistem keamanan yang terjamin.

Di era digitalisasi ini, keamanan data menjadi isu penting di berbagai belahan dunia. Sistem kode QR tidak menutup kemungkinan diretas menjadi pintu masuk pencurian data, dan pada akhirnya uang.

Oleh sebab itu, dia menilai industri dan pemerintah bukan hanya perlu menyiapkan infrastruktur menyambut digitalisasi sektor keuangan, tetapi juga regulasi yang mendukung. “Keamanan siber harus diregulasikan,” katanya.

Berdasarkan survei PwC bertajuk Digital Banking 2018 keamanan siber akan menjadi isu bagi industri keuangan dalam 2—3 tahun mendatang.

Para responden yang terdiri dari para bankir menilai hal tersebut adalah ancaman terbesar digitalisasi perbankan. Pasalnya, menurut Global Economic Crime and Fraud Survey PwC 2018, kejahatan siber telah lama melewati fase awal dan pertengahan.

Bila melihat survei ini, tentu para bankir sudah melek dengan risiko keamanan yang akan mengancam digitalisasi pembayaran seiring dengan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Harapan nasabah bank sudah sedia payung sebelum hujan tentunya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper