Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasarkan EBA-SP ke Ritel, SMF Targetkan Rp50 Miliar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menargetkan dapat menghimpun dana senilai Rp40 miliar-Rp50 miliar dalam pemasaran Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) kepada investor ritel.
Logo PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)./Istimewa
Logo PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menargetkan dapat menghimpun dana senilai Rp40 miliar-Rp50 miliar dalam pemasaran Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) kepada investor ritel.

"Ini tahap pertama, targetnya Rp40 miliar-Rp50 miliar, tergantung animo pasar," kata Direktur Sarana Multigriya Finansial (SMF) Trisnadi Yulrisman di Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Pemasaran kepada investor individual ini akan dimulai pada awal bulan depan. Adapun yang ditunjuk sebagai pihak pemasar adalah PT BNI Sekuritas.

Namun, SMF masih membuka peluang bagi perusahaan sekuritas lain untuk bermitra. Syaratnya, perusahaan sekuritas tersebut memiliki jaringan investor ritel cukup besar.

Untuk tahap pertama, perseroan masih menggunakan produk EBA-SP yang ada untuk dipasarkan ke investor ritel. Namun, nantinya perusahaan pelat merah ini mencoba untuk meracik produk baru yang benar-benar dikhususkan bagi investor ritel.

Trisnadi menambahkan pihaknya akan konsisten untuk menerbitkan setidaknya satu EBA-SP setiap tahun. Sejalan dengan itu, SMF telah melakukan pembinaan kepada hampir seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk menjalin kemitraan.

"Kami terus membina berbagai BPD untuk terus menerbitkan KPR. Nah, itu nanti kami ambil sehingga ada jaminan kami menerbitkan EBA-SP terus setiap tahun," ujarnya.

Tahun ini, perusahaan telah merilis EBA dengan nilai total mencapai Rp2 triliun. Tahun depan, sebut Trisnadi, perseroan menargetkan nilai yang dicapai bisa menyentuh Rp2,3 triliun-Rp2,5 triliun.

Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indoensia (BEI), total nilai penerbitan EBA pada semester I/2018 senilai Rp1,82 triliun atau naik 99,78% dibandingkan semester I/2017 yang hanya Rp913 miliar.

"Yang dicatatkan di bursa itu hanya EBA-SP yang kelas A, sedangkan EBA-SP yang kelas B tidak," ungkap Trisnadi.

Dia menerangkan EBA kelas A dilindungi dari gagal bayar dengan adanya EBA kelas B.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper