Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Tak Boleh Terlena Setoran Pajak Sektor Komoditas

Bisnis.com, JAKARTA Pemerintah diminta tak terlalu menggantungkan penerimaan dari perbaikan harga komoditas.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diminta tak terlalu menggantungkan penerimaan dari perbaikan harga komoditas.

Partner Fiscal Research Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Bawono Kristiaji mengakui bahwa prospek komodutas tahun ini cukup baik. Meski membaik, pemerintah tak boleh terlena, apalagi sampai melupakan agenda reformasi pajak.

"Jangan tergantung pada PNBP dan melupakan komitmen reformasi pajak," kata Bawono, Senin (23/7/2018).

Bawono juga menjelaskan, membaiknya harga komoditas tak menjamin penerimaan pajak bakal berjalan optimal. Seperti yang telah diprediksi sejak akhir tahun lalu, realisasi penerimaan pajak tahun ini tak akan menunjukan pergerakan yang signifikan.

"[Satu lagi], pemerintah juga perlu mewaspadai kinerja perekonomian terkait ancaman perang dagang terjadi," ungkapnya.

Sebelumnya, pertumbuhan penerimaan pajak dari dua sektor utama penerimaan pajak yakni manufaktur dan perdagangan menunjukan pelambatan. Pelambatan dua sektor yang berkontribusi lebih dari 50% ke penerimaan pajak ini dikhawatirkan memengaruhi peforma penerimaan ke depan.

Data Kementerian Keuangan menunjukkan, pada Mei 2018 pertumbuhan sektor manufaktur ke penerimaan pajak mencapai 15,4%. Pada Juni, pertumbuhan sektor ini terus merosot hingga ke angka 12,64%, jika dibandingkan dengan tahun lalu, pertumbuhan pada Juni jelas menunjukkan pelambatan. Tahun lalu sektor manufaktur bisa tumbuh 17,57%. 

Di sektor perdagangan, situasi pada Juni juga menunjukkan pertumbuhan yang kurang signifikan. Dibandingkan dengan Mei yang mencapai 31,43%, sektor ini kendati diklaim masih tinggi, hanya mampu tumbuh pada kisaran 27,91%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper