Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akselerasi Ekonomi Indonesia Masuk ke Fase Lambat

Perekonomian Indonesia masuk ke dalam fase akselerasi yang lambat. Pasalnya, pertumbuhan signifikan belum ditunjukkan oleh semua sektor ekonomi di Tanah Air.

Bisnis.com, MANADO--Perekonomian Indonesia masuk ke dalam fase akselerasi yang lambat. Pasalnya, pertumbuhan signifikan belum ditunjukkan oleh semua sektor ekonomi di Tanah Air.

Kepala Divisi Asesmen Makro Ekonomi Bank Indonesia Fadjar Majardi mengatakan pelambatan fase pemulihan ekonomi ini telah berlangsung sejak kuartal II/2015 hingga kuartal II/2018.

Adapun, fase pertumbuhan ekonomi Indonesia ini berada di fase perbaikan yang sering disebut L-shape recovery.

"Perekonomain Indonesia sampai triwulan II/2018 sedang berada dalam fase akselerasi yang lambat dan posisi below trend menuju above trend," ungkap Fadjar, Jumat (24/8).

Dari analisanya, output gap terindikasi mendekati titik nol, meskipun finance-neutral output gap lebih rendah dari konvensional output gap. Ini mengindikasikan masih adanya finance gap yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan.

Sayangnya, perbaikan ini dibebani oleh tren pelebaran defisit transaksi berjalan. Seperti diketahui, defisit transaksi berjalan Indonesia pada kuartal II/2018 telah mencapai 3%.

"Jadi Indonesia belum mencapai tren tapi sudah alami current account deficit," ujarnya. 

Dari sisi struktural, dalam posisi defisit transaksi berjalan, dia menilai tidak baik jika ekspor hanya mengandalkan produk sumber daya alam.

Sementara itu, pangsa pertumbuhan industri terhadap PDB turun terus karena sektor jasa yang meningkat. 

"Kemampuan sektor industri untuk ekspor dibandingkan dengan PDB jadi lemah padahal pertumbuhan PDB butuh impor."

Akhirnya, impor menjadi lebih tinggi dari ekspor. 

Dia menilai kondisi ini cukup bahaya kalau dibiarkan tanpa ada perubahan struktural.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper